Jakarta (ANTARA) - Nvidia Corp. berencana mengerahkan hingga 260.000 unit Graphics Processing Unit (GPU) di Korea Selatan melalui kemitraan dengan pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar setempat untuk membangun pabrik kecerdasan artifisial (AI) berskala besar di negara tersebut.
Inisiatif itu akan melibatkan pemerintah Korea Selatan dan para pemimpin industri utama, termasuk Samsung Electronics Co., SK Group, Hyundai Motor Group, dan Naver Cloud Corp., yang masing-masing akan mendirikan pusat komputasi AI mereka sendiri yang didukung oleh GPU Blackwell terbaru dari Nvidia, menurut laporan kantor berita Korsel Yonhap, Jumat (31/10).
Berdasarkan rencana yang dibagikan Nvidia, pemerintah Seoul akan mengalokasikan hingga 50.000 GPU Nvidia untuk mendukung pembuatan platform AI berdaulat)nasional yang dirancang untuk melatih mesin large language model (LLM) yang dioptimalkan untuk bahasa Korea dan aplikasi industri.
Baca juga: Nvidia perusahaan publik pertama tembus valuasi 5 triliun dolar AS
GPU adalah chip semikonduktor berkinerja tinggi yang dirancang untuk menangani banyak perhitungan secara bersamaan dan banyak digunakan untuk melatih dan menjalankan model AI.
Samsung, SK, dan Hyundai Motor masing-masing akan mengerahkan hingga 50.000 GPU, sementara Naver Cloud akan memasang sekitar 60.000 unit, sehingga totalnya menjadi 260.000 unit.
Nvidia menyatakan bahwa infrastruktur berbasis Blackwell itu akan meningkatkan total kapasitas GPU AI terpasang Korea Selatan dari sekitar 65.000 menjadi lebih dari 300.000 unit, memposisikan negara tersebut sebagai salah satu hub komputasi AI terbesar di dunia di luar Amerika Serikat.
Pengumuman itu dibuat ketika Chief Executive Officer (CEO) Nvidia Jensen Huang mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri KTT CEO APEC di Gyeongju, kota tuan rumah pertemuan multilateral para pemimpin regional tahun ini. Huang tiba di Korea Selatan, Kamis (30/10) dan bertemu dengan Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung dan Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong di Seoul.
CEO Nvidia itu mengatakan kunjungannya dilakukan atas undangan Presiden Yoon Suk Yeol. Keduanya bertemu di Gyeongju untuk membahas masalah-masalah yang melibatkan AI dan kerja sama ekonomi.
Syarat-syarat keuangan dari pengaturan ini tidak diungkapkan.
Baca juga: Apple susul Nvidia dan Microsoft, capai valuasi 4 triliun dolar AS
Menurut perusahaan, Samsung akan menggunakan pabrik AI baru itu untuk mempercepat manufaktur semikonduktor antara lain melalui simulasi robotika dengan mempekerjakan platform NeMo, CUDA-X, dan Omniverse milik Nvidia.
SK Group menyatakan akan merancang fasilitas serupa untuk mendukung penelitian semikonduktor dan aplikasi AI berbasis cloud, sementara SK Telecom Co. akan menyediakan layanan komputasi awan industri berdaulat menggunakan RTX Pro 6000 Blackwell Server Edition GPUs dari Nvidia.
Hyundai Motor akan menggunakan 50.000 GPU Blackwell untuk melatih model AI berskala besar untuk kemudi otonom, robotika, dan operasi pabrik pintar dengan rencana untuk berinvestasi bersama sekitar 3 miliar dolar AS dengan pemerintah untuk membangun ekosistem fisik AI.
Dengan GPU Blackwell, Naver Cloud berencana menyediakan tulang punggung komputasi untuk fondasi model AI domestik. LG Group juga akan bermitra dengan Nvidia di bidang robotika dan teknologi medis.
Khususnya, LG dan Nvidia berencana untuk memajukan kemampuan robotika dan mendukung ekosistem penelitian diagnosis kanker yang digerakkan oleh AI untuk startup dan akademisi menggunakan model AI berskala besar EXAONE dari LG AI Research.
Selain itu, Nvidia berencana bekerja sama dengan Samsung, SK Telecom, KT Corp., LG Uplus Corp., dan Yonsei University untuk mengembangkan AI-native 6G Radio Access Networks (AI RAN), sistem nirkabel generasi berikutnya.
Baca juga: Seri Samsung Galaxy S26 berpotensi pakai chip konektivitas baru Exynos
Baca juga: Pemerintah AS berupaya tingkatkan produksi semikonduktor
Baca juga: MediaTek Dimensity 9500 tawarkan peningkatan AI dan efisiensi daya
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































