Jakarta (ANTARA) - NU Care-LazisNU PBNU bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI meresmikan pembangunan dan perluasan Masjid Al-Munawar yang didirikan di kawasan kantor Kementerian Agama RI, Jakarta.
"Kita berharap banyak, bukan hanya membangunnya tapi untuk merawatnya dan sekaligus memakmurkannya. Jadi ini bisa memberikan pencerahan kepada umat, ini (masjid) kan (berada) di ring satu," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Bantuan pembangunan dan perluasan masjid ini sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU).
Prosesnya dimulai sejak peletakan batu pertama pada tanggal 28 Juni 2024 dengan total nilai pengadaan unit dan branding airbrush sebesar Rp3.586.371.000.
Menag Nasaruddin mengapresiasi kinerja dari BPKH dan NU Care-LazisNU karena telah menjadi mitra bagi Kemenag untuk membangun dan menyelesaikan pembangunan Masjid Al-Munawar.
Menag berharap masjid tersebut dapat menjadi pelayanan keumatan, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui kajian dan diskusi publik.
Baca juga: BPKH pastikan dana haji diinvestasi pada instrumen berprinsip syariah
Baca juga: BPKH RI sebut dana calon jamaah haji Indonesia capai Rp169 triliun
Sekretaris LazisNU PBNU Moesafa menjelaskan bahwa pembangunan dan perluasan masjid ini terdiri dari dua lantai yang meliputi lantai pertama untuk pria, lantai kedua untuk wanita, toilet, tempat wudhu, dan toilet khusus disabilitas.
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPKH dan seluruh jajarannya atas terwujudnya program pembangunan dan perluasan Masjid Kementerian Agama Republik Indonesia," kata dia.
Ia mengungkapkan bantuan tersebut merupakan program prioritas kemaslahatan di bidang peningkatan sarana prasarana ibadah dan termasuk dalam Pilar Program NU Care Damai NU Care-LazisNU di bidang dakwah.
Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana BPKH RI Fadlul Imansyah turut mengapresiasi kecekatan NU Care-LazisNU dalam membangun masjid dalam kurun waktu kurang dari enam bulan.
"Ini jarang sekali saya temui. Terima kasih LazisNU karena telah menjadi mitra kemaslahatan dari BPKH," ujarnya.
Baca juga: NU Care-LazisNU dan UNHCR salurkan bantuan untuk pengungsi Rohingya
Baca juga: NU Care-LazisNU salurkan 3.040 paket bantuan higienis ke Gaza
Fadlul menjelaskan bahwa tugas dan fungsi dari BPKH RI adalah mengelola dua dana, yaitu dana haji dan dana kemaslahatan (Dana Abadi Umat).
Dana yang dikelola BPKH yakni sekitar Rp170 triliun yang berasal dari pengembangan investasi syariah dengan total Rp135 triliun dan dana setoran awal Rp5,5 juta untuk setiap calon jamaah haji.
Dari keseluruhan dana tersebut, sebanyak Rp3,8 triliun merupakan Dana Abadi Umat. Dana tersebut yang kemudian dikembangkan sesuai prinsip syariah dan menghasilkan sekitar Rp230 miliar per tahun.
"Dana pengembangan ini kemudian menjadi sumber dana dari penyaluran program kemaslahatan. Jadi seluruh dana yang digunakan dalam program kemaslahatan, termasuk pembangunan sarana prasarana ibadah sama sekali tidak menggunakan setoran awal jamaah haji," kata dia.
Baca juga: NU Care-LazisNU dan Indomaret salurkan bantuan usaha untuk UMKM
Baca juga: Laziznu siap bangun 64 huntara penyintas bencana Gunung Semeru
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024