Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) kembali menghadirkan Olympic Movement in Action (OMIA) untuk menebarkan semangat Olimpiade di tanah air.
Acara tahunan rujukan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) ini bertujuan mendorong gaya hidup aktif dan sehat, serta memperluas partisipasi olahraga.
Tahun ini digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno dan Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, dengan lima cabang eksibisi, yakni panahan, atletik, basket 3x3, skateboard, dan padel.
"Hari ini IOC Indonesia bersama stakeholder, kita bersama teman-teman media juga, kita hadir di sini untuk meluncurkan kegiatan Olympic Day ini," kata Komite Eksekutif NOC Harry Warganegara mewakili Ketum NOC Raja Sapta Oktohari pada pembukaan OMIA, Jumat.
"Nanti kita hadirkan atlet-atlet nasional kita, kemudian tokoh-tokoh, ada yang juga sudah menjadi Olympian, dan mereka juga adalah juara-juara di multievent yang lain," ujarnya.
Dia berharap acara ini menjadi ajang mendorong generasi muda berprestasi dan berlatih, baik tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan ini diselenggarakan berkat kolaborasi NOC Indonesia dengan berbagai federasi olahraga, yang didukung penuh Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPK GBK) yang menyediakan fasilitas dan venue.
Peran NOC Indonesia adalah berkoordinasi dengan IOC, menghadirkan cabang olahraga Olimpiade dan baru yang berpotensi berkembang di Indonesia, serta mendekatkan atlet dengan masyarakat melalui coaching clinic, pertandingan persahabatan, dan sesi interaktif.
Pengunjung dapat mencoba langsung cabang olahraga favorit, berinteraksi dengan atlet nasional, dan menikmati hiburan olahraga di Plaza Barat Senayan. Acara ini digelar dari Jumat pagi sampai malam.
"Tapi kita harapkan juga bahwa walaupun cuma sehari, tapi ini juga bisa bermanfaat buat kita semua," tutur Harry.
OMIA sejalan dengan inisiatif IOC yang mendorong NOC di seluruh dunia menggelar kegiatan inklusif.
“Melalui OMIA, Indonesia menunjukkan komitmen menjadi bagian aktif Gerakan Olimpiade dunia, sekaligus menyiapkan generasi emas menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Harry.
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
