Museum Besar Mesir resmi dibuka, bidik lonjakan pariwisata dan ekonomi

8 hours ago 4

Kairo (ANTARA) - Pembukaan resmi Museum Besar Mesir (Grand Egyptian Museum/GEM) diperkirakan akan mendongkrak industri pariwisata negara tersebut dan menyuntikkan momentum baru ke dalam perekonomiannya, kata para pakar pariwisata, seiring museum yang telah lama dinantikan pembukaannya itu menambah daya tarik baru bagi lanskap budaya Mesir.

Kepala Komite Pemasaran Pariwisata Budaya di Mesir Hulu Mohamed Othman mengatakan bahwa debut GEM tidak hanya menjadi pencapaian budaya, tetapi, juga katalisator untuk menghidupkan kembali pariwisata budaya, memperpanjang masa tinggal pengunjung, dan membantu Mesir bergerak menuju targetnya untuk menarik 30 juta wisatawan setiap tahun pada tahun-tahun mendatang.

Terletak di Dataran Tinggi Giza, hanya 2 kilometer dari Piramida dan Sphinx, GEM dibangun di area seluas sekitar 500.000 meter persegi, menjadikannya sebagai museum terbesar di dunia yang didedikasikan untuk satu peradaban.

Setelah proses pembangunan selama dua dekade, kompleks bernilai miliaran dolar itu resmi dibuka untuk umum pada Sabtu (1/11) malam waktu setempat dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh puluhan delegasi internasional, termasuk kepala negara dan pemerintahan.

Para aktor tampil saat pembukaan Museum Besar Mesir di Giza, Mesir, pada 1 November 2025. (ANTARA/Xinhua)

Museum itu menyimpan lebih dari 100.000 artefak yang mencakup ribuan tahun sejarah Mesir, termasuk patung Raja Ramses II setinggi 12 meter yang berusia 3.200 tahun. Dibangun menghadap ke piramida, desainnya secara simbolis menghubungkan ikon baru ini dengan keajaiban dunia kuno terakhir yang masih bertahan tersebut.

"Untuk pertama kalinya, operator tur merancang seluruh program di sekitar museum itu, dengan kunjungan selama sepekan difokuskan sepenuhnya pada eksplorasi harta karunnya," ujar Othman kepada Xinhua.

GEM dinilai mencerminkan dampak ekonomi yang kuat terhadap sektor pariwisata. Dia mengatakan bahwa museum tersebut telah mendorong peluang kerja dan bisnis baru di Giza, menciptakan puluhan ribu lapangan kerja langsung maupun tidak langsung.

Museum itu juga mendorong pengunjung untuk melanjutkan tur wisata ke Luxor dan Aswan untuk melihat situs-situs tempat ditemukannya banyak artefak yang dipamerkan, menciptakan arus pariwisata baru dari Kairo ke Mesir Hulu, alih-alih bersaing dengannya.

Foto yang diambil pada 1 November 2025 ini menunjukkan pertunjukan cahaya saat pembukaan Museum Besar Mesir di Giza, Mesir. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa)


Pariwisata merupakan salah satu sumber utama devisa Mesir, bersama dengan remitansi, pendapatan Terusan Suez, dan ekspor. Pemulihan sektor itu terus berlanjut terlepas dari ketidakstabilan regional.

Pendapatan pariwisata mencapai 15,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.625) pada 2024, naik 9 persen dari setahun sebelumnya, dengan jumlah kunjungan wisatawan meningkat 5 persen menjadi 15,7 juta, menurut data resmi. Pemerintah bertekad untuk menarik sekitar 18 juta wisatawan pada 2025.

Pada upacara pembukaan museum tersebut, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir Sherif Fathy mengatakan GEM diharapkan dapat menarik sekitar 15.000 pengunjung per hari, atau sekitar 5 juta pengunjung per tahun, menjadikannya mesin pendorong utama bagi pertumbuhan pariwisata di masa mendatang.

Bagian utama dari museum ini adalah koleksi lengkap raja muda Tutankhamun, dengan 5.992 artefak termasuk topeng emas ikoniknya, peti mati berlapis emas, kereta perang kerajaan, dan harta karun lainnya, yang ditampilkan bersama untuk pertama kalinya sejak ditemukannya makam raja tersebut pada 1922.

Abdel Fattah al-Assi, mantan asisten menteri pariwisata dan kepurbakalaan Mesir, mengatakan GEM akan memberi Mesir keunggulan kompetitif yang lebih kuat dalam pariwisata global.

"Ini adalah museum unik yang didedikasikan sepenuhnya untuk peradaban Mesir kuno," ujarnya kepada Xinhua,

Dia juga menilai publisitas internasional seputar pembukaan museum ini telah membangkitkan minat baru dari para operator tur dan wisatawan.

Wisatawan mengunjungi Museum Besar Mesir saat uji coba pembukaan di Giza, Mesir, pada 12 Juni 2025. (ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomma)

Al-Assi mengatakan pendapatan dari penjualan tiket, layanan, dan wisata budaya akan menyuntikkan mata uang asing yang sangat dibutuhkan ke dalam perekonomian Mesir, membandingkan peran ekonomi GEM dengan Terusan Suez.

Dia menjelaskan bahwa kedekatan museum dengan Piramida, dikombinasikan dengan peningkatan infrastruktur besar-besaran, seperti jalan raya baru, hotel, dan Bandar Udara Internasional Sphinx, akan menyederhanakan perjalanan dan akomodasi secara signifikan. Hal ini akan memotivasi operator tur untuk mulai menawarkan perjalanan ke Kairo beserta paket resor ke tempat-tempat seperti Hurghada dan Sharm el-Sheikh.

"GEM akan mengubah peta pariwisata Mesir, terutama di Kairo. Dampaknya terhadap industri pariwisata dan perekonomian negara akan sangat besar," kata Al-Assi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |