Mitra Murni Perkasa resmi tahap awal commissioning smelter nikel matte

2 months ago 8

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan bagian dari MMS Group Indonesia (MMSGI) yaitu PT Mitra Murni Perkasa (MMP) resmi memasuki tahap Power On untuk smelter nikel matte high grade di kawasan industri Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Smelter ini menghasilkan kapasitas hingga 28.000 metrik ton high grade nickel matte per tahun, dengan menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) 2 x 48 MVA yang dilengkapi converter modern.

"Capaian ini jadi tonggak penting perjalanan MMP sebagai smelter nikel matte yang dibangun dengan 100 persen Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global baterai dan transisi energi bersih," ujar Presiden Direktur MMP Adhi Dharma Mustopo sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Adhi mengatakan, operasional smelter didukung oleh pasokan listrik dari PLN, termasuk skema Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bentuk komitmen terhadap energi rendah karbon.

"Teknologi adaptif memungkinkan proses peleburan dan pemurnian nikel berjalan lebih efisien, hemat energi, dan rendah emisi," ujar Adhi

Bukan sekadar proses teknis, Ia melanjutkan momen ini merupakan cerminan kesiapan MMP dalam menjalankan operasi berstandar tinggi dan berkelanjutan.

“Hari ini kita tidak hanya menyalakan sistem, tetapi juga simbol dari harapan, kerja keras, dan tekad besar anak bangsa dalam mendorong hilirisasi nasional dan mendukung transisi energi bersih. Smelter ini sebuah bukti bahwa Indonesia mampu membangun infrastruktur strategis yang kompetitif secara global,” ujar Adhi.

Perseroan menargetkan hingga 1.000 lapangan kerja baru, serta dapat mengembangkan program pelatihan berkelanjutan untuk mencetak SDM yang kompeten dan sadar lingkungan.

Adhi mengatakan kehadiran smelter ini mempertegas komitmen Grup untuk mendukung pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara berkelanjutan, dan berkontribusi pada tumbuhnya ekosistem baterai untuk kendaraan listrik.

"Prinsip ESG terintegrasi pada proyek ini, diantaranya penggunaan teknologi rendah emisi, pengelolaan lingkungan, tata kelola perusahaan berstandar IFC Performance Standards, hingga penyerapan dan pengembangan tenaga kerja anak bangsa," ujar Adhi.

Dari sisi keselamatan dan operasional, perseroan menerapkan sistem Health, Safety, and Environment (HSE) yang ketat dan berbasis evaluasi berkala.

Adhi mengatakan seluruh kegiatan operasional dirancang untuk memenuhi standar industri global dengan tetap mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan di sekitar wilayah operasi.

“Power On ini juga merupakan langkah awal dari komitmen jangka panjang. MMP siap berkontribusi dalam memperkuat hilirisasi nikel Indonesia serta membawa manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Kalimantan Timur dan Indonesia secara luas,” ujar Adhi.

Baca juga: Ketersediaan pasokan gas dinilai penting mendukung hilirisasi nikel

Baca juga: Ceria Group kejar target jadi pemain global industri nikel lewat ESG

Baca juga: Harita gunakan slag nikel untuk bahan konstruksi dan penyubur tanah

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |