Mitigasi bencana dikenalkan sejak dini di Pulau Seribu

1 week ago 15

Jakarta (ANTARA) -

Pemerintah melalui BPBD DKI Jakarta dan Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengenalkan mitigasi bencana gempa secara dini kepada ratusan siswa SDN Pulau Harapan 01 Pagi Kepulauan Seribu Utara.

"Sosialisasi dan simulasi ini diikuti 183 peserta, terdiri dari pelajar, tenaga kependidikan, hingga wali murid agar mereka dapat menyelamatkan diri ketika gempa bumi terjadi,” kata Komandan BPBD Posko Kepulauan Seribu, Iwan Teja di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pelatihan mitigasi bencana ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada seluruh komponen sekolah, sehingga dapat mengetahui kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, melalui pelatihan ini mereka dapat melakukan penyelamatan diri dari bencana yang terjadi.

Iwan menjelaskan selain diberikan materi tentang penanganan bencana gempa bumi, tsunami dan kebakaran, mereka juga dapat simulasi perlindungan diri saat terjadi gempa bumi atau lainnya.

Baca juga: Pemerintah bentuk tim mitigasi bencana untuk Jakarta-Banten-Jabar

“Ini agar mereka dapat mentransfer ilmunya ke lingkungan tempat tinggal mereka," kata dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN Pulau Harapan 01 Pagi Muji Rahayu mengapresiasi petugas BPBD DKI Jakarta dan Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, yang telah mendampingi dan memberikan sosialisasi tersebut, sehingga terlaksana dengan baik dan lancar.

"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan sekali tapi berkelanjutan. Ini juga salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama antar lembaga pendidikan," kata dia

Menanggapi hal ini, salah seorang murid kelas 4 SDN Pulau Harapan 01 Pagi, Farhan (9) mengaku baru pertama mengikuti simulasi kesiapsiagaan bencana.

Ia mengaku sangat senang dan antusias, terutama saat simulasi karena hal itu adalah kegiatan belajar sambil bermain.

Baca juga: Rumah kebanjiran? Begini cara membersihkan dengan aman

"Sangat seru dan menyenangkan, kita juga didampingi saat praktik perlindungan diri, apabila suatu hari terjadi bencana alam seperti gempa bumi," kata dia.

Sebelumnya, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak gempa bumi yang bersumber dari Megathrust Selat Sunda memiliki potensi goncangan magnitudo 8,7.

Ia mengatakan dengan gempa sebesar itu Jakarta diprediksi akan mengalami potensi dampak guncangan dengan tingkat intensitas VI-VII Modified Mercalli Intensity (MMI).

Plt Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan mengatakan masyarakat di Kepulauan Seribu harus memahami dan siap menghadapi kemungkinan tersebut.

Selain itu, lanjutnya kehadiran alat peringatan dini (early warning system/ EWS) tsunami dan gempa bumi sangat penting untuk Kepulauan Seribu.

Baca juga: Pakar usul materi kebencanaan masuk kurikulum sekolah

Menurut dia, EWS memberikan peringatan lebih awal kepada masyarakat tentang potensi tsunami setelah terjadi gempa bumi.

Sistem ini sangat dibutuhkan untuk Kabupaten Kepulauan Seribu sehingga pemerintah dan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi bencana.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |