Jakarta (ANTARA) - Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memprediksi Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga pada semester II 2025.
"Dengan kondisi pasar yang masih berfluktuasi tajam dan antisipasi terhadap efek dari kebijakan Trump, Bank Indonesia kemungkinan baru akan menurunkan suku bunga pada semester II 2025," ungkapnya dalam acara "Media Day: January 2025 - Secure Greater Returns with Dividend Stocks in 2025", yang dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Tim Riset Mirae Asset memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5 persen dengan posisi suku bunga acuan 5,5 persen pada akhir tahun.
Di sisi lain, pihaknya juga optimis pasar modal Indonesia 2025 masih akan positif.
"Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 8.000 tahun ini dapat terealisasi di tengah potensi perang dagang di era pemerintahan Donald Trump Jilid 2 di AS," kata Rully.
Meskipun sekarang pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, lanjut dia, Mirae Asset masih optimis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dari dalam negeri, yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga.
Indonesia disebut terus menunjukkan penurunan angka inflasi karena didukung stabilitas harga bahan makanan.
Rully memperkirakan harga bahan makanan akan tetap stabil di tahun depan selama tidak ada gangguan cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi produksi pangan.
"Dengan stabilnya harga bahan makanan, serta pembatasan pemberlakuan efektif PPN (pajak pertambahan nilai) 12 persen oleh pemerintah khusus untuk barang dan jasa mewah, akan menjadi faktor positif dalam menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia," ujar dia.
Baca juga: Rupiah bisa turun karena ekspektasi suku bunga The Fed turun meredup
Baca juga: Ekonom: Inflasi yang rendah cerminkan efek stabilitas harga pangan
Baca juga: BI perkirakan FFR pada 2025 turun dua kali tapi mundur jadi Maret-Juni
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025