Mirae Asset hati-hati antarkan perusahaan gelar IPO di 2025

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia cenderung berhati-hati dalam proses mengantarkan perusahaan untuk menggelar Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia pada tahun 2025.

Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia Arisandhi Indrodwisatio mengatakan pihaknya terlebih dahulu memastikan bahwa proses IPO perusahaan akan berdampak positif dan berkualitas bagi pasar modal Indonesia.

“Penjajakan ada, tapi memang kita hati-hati untuk IPO sekarang, karena IPO juga lagi susah. Jadi, nanti kalaupun kita mau membawa IPO ke market, kita mau meyakinkan banget memang itu baik dan berkualitas untuk pasar. Jadi, kita juga agak hati-hati juga sekarang memilih project-project IPO tersebut,” ujar Arisandhi saat diwawancarai seusai Grand Opening Office Education (OE) Pluit di Jakarta, Rabu.

Ia mengungkapkan Mirae Asset telah melakukan proses diskusi dengan beberapa perusahaan pada tahun ini, untuk membantu mengantarkan mereka menggelar IPO di pasar modal Indonesia.

“Sebetulnya ada beberapa di pipeline (antrian), cuma saya nggak bisa sebut namanya. Tapi memang itu masih kita proses, masih diskusi dengan pihak calon emitennya. Tapi, timbang-timbang kayanya mereka sepertinya masih merasa saat ini juga bukan momen yang pas juga buat mereka sendiri,” ujar Arisandhi.

Arisandhi memastikan bahwa Mirae Asset memiliki kemampuan untuk mengantarkan perusahaan untuk menggelar IPO dengan baik melalui dukungan berbagai elemen di kantor pusat.

“Tapi, kita melihat sekarang yang approach ke kita, kita dapatnya menurut kita projectnya juga masih kurang baik untuk dibawa saat ini. Jadi, memang agak menunda sedikit ya,” ujar Arisandhi.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia tercatat belum mengantarkan perusahaan untuk menggelar IPO di pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2025.

Di sisi lain, BEI melaporkan ada sebanyak 5 perusahaan berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan di pasar modal Indonesia.

Dari kelima perusahaan itu, sebanyak empat perusahaan masuk kategori beraset skala besar di atas Rp250 miliar, dan sebanyak satu perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.

“Sampai 18 Juli 2025, telah tercatat 22 perusahaan yang mencatatkan saham (IPO) di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp10,39 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.

Baca juga: Investor dan nilai reksa dana Mirae Asset meningkat di kuartal I-2025

Baca juga: BEI resmi delisting 8 emiten hari ini

Baca juga: BEI ungkap 5 perusahaan antre IPO di pasar modal RI

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |