Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Meta diwartakan sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan model kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) milik pesaing guna meningkatkan kemampuan fitur-fitur AI pada aplikasinya.
Menurut laporan The Information yang dikutip dalam siaran Endgadget pada Minggu (31/8), para pemimpin tim di Meta Superintelligence Lab telah meninjau pengintegrasian Google Gemini ke dalam chatbot Meta AI untuk membantu menyediakan solusi berbasis teks dan percakapan dalam menjawab pertanyaan pengguna.
Selain itu, Meta disebut telah mendiskusikan penggunaan model AI dari OpenAI untuk memperkuat Meta AI serta fitur AI lain di ekosistem aplikasi Meta.
Juru bicara Meta menyatakan bahwa perusahaan menerapkan pendekatan menyeluruh dalam upaya membangun produk AI terbaik, termasuk lewat kerja sama dengan perusahaan lain, sembari terus mengembangkan model AI sendiri.
Baca juga: Meta rilis model AI baru Llama 2 yang dapat diakses secara umum
Menurut The Information, pemanfaatan model AI eksternal hanya merupakan langkah sementara yang dimaksudkan untuk membantu Meta meningkatkan performa Llama, model AI miliknya, agar tetap kompetitif di pasar.
Karyawan Meta sudah dapat mengakses model AI buatan Anthropic untuk mendukung asisten internal pengodean perusahaan menurut publikasi informasi teknologi tersebut.
Di sisi lain, Meta gencar merekrut peneliti AI dari Google dan OpenAI untuk memperkuat timnya di Superintelligence Lab, termasuk dengan menawarkan paket kompensasi yang menggiurkan.
Baca juga: Meta rekrut peneliti OpenAI untuk perkuat divisi kecerdasan buatan
Baca juga: Meta akan latih model AI dengan data pengguna FB dan IG di Uni Eropa
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.