Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan bahwa pengaruh media sosial (medsos) menjadi salah satu penyebab orang tua kesulitan memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya.
"Media sosial ini mengalahkan peran orang tua untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anak-anaknya," kata Menteri Arifah Fauzi, di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Arifah Fauzi dalam kunjungan kerjanya ke Aceh saat memimpin rapat koordinasi program ruang bersama Indonesia antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota se-Aceh, di kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh.
Dirinya menyampaikan, terdapat lima faktor yang dapat menimbulkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan mungkin juga terjadi di Aceh.
Pertama adalah faktor ekonomi, kedua faktor pola asuh dalam keluarga. Di mana, banyak ibu-ibu yang curhat kepada bahwa mereka kesulitan melakukan pola asuh yang baik terhadap anak-anak mereka.
Masalah itu, lanjut Arifah, disebabkan faktor ketiga, yaitu media sosial, medsos tersebut mengalahkan peran orang tua untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya.
Baca juga: Anak terlibat judol, Menteri PPPA tekankan pencegahan dan pemblokiran
"Mungkin ibu-ibu merasakan betapa dahsyatnya media sosial, mengalihkan anak-anak kita sehingga terjebak pada hal-hal yang tidak baik," ujarnya.
Faktor keempat adalah lingkungan, di mana kerekatan solidaritas antara satu anggota masyarakat dengan yang lainnya sudah semakin mencair akibat adanya media sosial.
"Dulu kalau ada yang sakit kita jenguk bersama-sama, sekarang kalau ada tetangga yang sakit cukup melalui WA: 'Semoga cepat sembuh ya'. Ini secara tidak langsung membuat kita semakin jauh," katanya.
"Faktor berikutnya adalah pernikahan di usia anak," tegas Arifah.
Karena itu, dalam pertemuan ini dirinya ingin lebih banyak mendengar apa yang bisa dijadikan solusi bersama, kemudian kolaborasi dan sinergi yang bisa dilakukan supaya perempuan terus berdaya dan anak-anak semakin terlindungi.
"Mudah-mudahan ini menjadi refleksi kita, bekerja bersama untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045," demikian Arifah Fauzi.
Baca juga: Menteri PPPA sebut santri berperan penting bangun SDM bangsa
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































