Menteri PPPA: Hari Anak Nasional digelar serentak dari seluruh sekolah

5 hours ago 3
Hasil penelitian kami, penyebab dari kekerasan terhadap anak, satu karena pola asuh, kedua penggunaan gadget, dan ketiga adalah faktor lingkungan

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan pelaksanaan peringatan Hari Anak Nasional 2025 akan diselenggarakan secara serentak dari seluruh sekolah se-Indonesia.

"Kalau biasanya Hari Anak Nasional diselenggarakan di satu tempat di satu kota dengan menghadirkan perwakilan anak-anak seluruh Indonesia, maka peringatan tahun ini diselenggarakan di seluruh sekolah," kata Arifah dalam sesi konferensi pers di Universitas Negeri Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Arifah membeberkan di dalam perayaan Hari Anak Nasional 2025 terdapat sejumlah agenda, salah satunya permainan tradisional berbasis kearifan lokal.

Digaungkannya permainan tradisional berbasis kearifan lokal ini bertujuan untuk meminimalkan anak-anak mengalami ketergantungan terhadap gawai.

Baca juga: Dukung tangani korban kekerasan, DAK PPA diminta tetap dialokasikan

Sebab, kata dia, penggunaan gedget berlebihan pada anak menjadi salah satu faktor munculnya tindak kekerasan.

"Hasil penelitian kami, penyebab dari kekerasan terhadap anak, satu karena pola asuh, kedua penggunaan gadget, dan ketiga adalah faktor lingkungan," ujarnya.

Selain "membumikan" kembali permainan anak, pihaknya juga akan menyelenggarakan beragam kegiatan saat Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli 2025, seperti menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah, bercerita dongeng pahlawan nasional, dan senam.

Pada kesempatan itu, Arifah juga menyatakan telah melakukan deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak bersama Universitas Negeri Malang, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Dengan adanya deklarasi itu, ia menegaskan bahwa semua jenis kekerasan menjadi perhatian bersama.

"Menjadi kepedulian bersama, kami dari kementerian telah melakukan banyak hal ada pendampingan, penjangkauan, kunjungan-kunjungan untuk memberikan pendampingan untuk anak-anak yang mengalami kekerasan," kata dia.

Baca juga: KemenPPPA usul tambahan anggaran Rp50 miliar untuk program prioritas

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang Prof Hariyono mendukung sepenuhnya konsep Hari Anak Nasional 2025 yang telah digagas oleh Kementerian PPPA.

Menurutnya, teknis pelaksanaan yang sudah ada bertujuan membentuk karakter kuat pada anak, sehingga nantinya bisa melanjutkan pembangunan para pendiri bangsa.

"Agar (Indonesia Emas) di tahun 2045 terwujud dan bangsa ini menjadi bangsa yang berdaulat, maju dan sejahtera," kata dia.

Terkait deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, Hariyono menyatakan itu sejalan dengan cita-cita yang coba terus diwujudkan oleh segenap jajaran rektorat, dosen, dan mahasiswa di kampus pimpinannya.

"Khususnya supaya mahasiswa memperoleh kebahagiaan yang sejati, yaitu tidak adanya perundungan dan tidak ada kekerasan dalam bentuk simbolik sampai kekerasan seksual," tuturnya.

Baca juga: Menteri Arifah ajak generasi muda saring sebelum sharing di medsos

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |