Demak (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terbukti mampu membantu masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk pekerja seperti cleaning service (jasa layanan kebersihan) untuk memiliki rumah layak huni melalui skema subsidi pemerintah.
"Program FLPP ini nyata bisa membantu rakyat kecil seperti pekerja cleaning service di rumah sakit untuk memiliki rumah sendiri. Pemerintahan Presiden Prabowo tahun ini menaikkan kuota rumah subsidi jadi 350.000 unit, membuka kesempatan luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak huni," ujar Menteri PKP di Demak, Jawa Tengah, Jumat,
Maruarar melakukan kunjungan lapangan ke Perumahan Subsidi Griya Nusa Asri (GINA) di Kabupaten Demak, Jateng, didampingi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) M. Qodari, Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta Ketua DPD REI Jateng Harmawan Mardianto.
Dalam kunjungan tersebut, Maruarar sempat berbincang dengan sejumlah penghuni rumah subsidi dan mendengar langsung berbagai masukan. Beberapa warga mengeluhkan adanya kerusakan ringan seperti eternit ambrol, dinding retak, dan lantai pecah.
Baca juga: Mendagri: 509 daerah sudah gratiskan BPHTB dan PBG untuk MBR
Ia mengapresiasi pengembang Perumahan GINA yang dinilai bertanggung jawab, karena bersedia memperbaiki kerusakan ringan yang ditemukan. Pihaknya pun memberi nilai 7,5 untuk perumahan tersebut karena mau tanggung jawab memperbaiki.
Maruarar juga meninjau rumah milik Bagas Jodhi Prakoso (27), seorang cleaning service di rumah sakit di Semarang yang berpenghasilan sesuai upah minimum Kota/Kabupaten (UMK) sekitar Rp3,4 juta. Bagas kini telah memiliki rumah bersubsidi di Griya Nusa Asri.
Kisah keluarga sederhana itu merupakan bukti nyata keberhasilan program rumah subsidi yang berpihak pada rakyat kecil. Kementerian PKP juga memberikan bantuan modal usaha bagi warga yang memiliki warung di lingkungan perumahan.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































