Menteri P2MI ke delegasi Jepang: Kami bisa siapkan tenaga konstruksi

3 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan kesiapan kementeriannya untuk menyediakan tenaga konstruksi guna memperkuat kerja sama ketenagakerjaan kedua negara.

Pernyataan itu, dia sampaikan saat menerima kunjungan delegasi dari Japan Association for Construction Human Resource serta Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT) di kantor KP2MI, Jakarta, Kamis (19/6).

"Alhamdulillah, sore hari ini kami merasa sangat senang atas kehadiran tamu dari Jepang, sahabat dan saudara kami. Semoga kunjungan ini membawa manfaat besar bagi hubungan baik kedua negara," ujar Karding dalam sambutannya, sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Kementerian tersebut.

Dia menyampaikan bahwa kebutuhan Jepang terhadap tenaga kerja, khususnya di bidang konstruksi dan proyek infrastruktur besar, dapat diisi oleh pekerja migran Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai standar pasar Jepang.

"Kami paham Jepang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja. Di sisi lain, Indonesia tengah menikmati bonus demografi —kelebihan angkatan kerja produktif. Ini adalah potensi besar yang bisa saling mengisi," katanya.

Karding juga menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi untuk pasar kerja luar negeri. Ia menegaskan bahwa Indonesia siap menyediakan SDM yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan Jepang.

"Pada prinsipnya kami siap menyiapkan pekerja konstruksi, berapa pun yang dibutuhkan. Kami pastikan mereka memiliki standar kualifikasi dan sertifikasi yang diakui," tegasnya.

Karding juga mendorong kerja sama teknis lebih lanjut, termasuk dalam penyelarasan kurikulum pelatihan antara Indonesia dan Jepang. Menurutnya, penggunaan kurikulum yang didasarkan pada permintaan negara tujuan menjadi salah satu strategi Indonesia dalam menyiapkan pekerja migran yang unggul.

"Kalau memungkinkan, kita bisa kerja sama soal penyiapan kurikulum. Biasanya, kami sesuaikan sebagian besar isi kurikulum pelatihan dengan kebutuhan negara pengguna tenaga kerja," jelasnya.

Adapun pertemuan tersebut diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat, legal, dan berkualitas dalam pengelolaan penempatan pekerja migran antara Indonesia dan Jepang.

Baca juga: KP2MI siap gandeng perusahaan Jepang rekrut pekerja migran Indonesia

Baca juga: Dipimpin Wamendag, RI-Jepang tanda tangani MoU 200,8 juta dolar AS

Baca juga: KBRI Tokyo kenalkan ragam budaya Indonesia ke siswa TK Jepang

Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |