Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut lonjakan harga kelapa bulat memberi dampak positif terhadap pendapatan petani, meningkatkan taraf hidup keluarga petani, serta membuat mereka lebih bahagia.
"Alhamdulillah, petani bahagia karena harga kelapa bulat naik. Sudah, alhamdulillah," kata Mentan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Mentan menyampaikan hal itu ketika awak media mengkonfirmasi harga kelapa bulat yang mengalami lonjakan harga.
Berdasarkan data Info Pangan Jakarta pada Kamis (17/4), harga rata-rata kelapa kupas atau bulat di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp13.769 per kilogram dan harga tertinggi Rp21 ribu per kilogram.
Untuk Pasar Senen Blok III-IV rata-rata Rp13.333 per kilogram dan tertinggi Rp15 per kilogram. Sedangkan di Pasar Grogol, harga rata-rata Rp10.321 per kilogram dan tertinggi Rp20 ribu per kilogram.
Sementara, harga rata-rata untuk daerah Jakarta Barat Rp17.500 per kilogram, Jakarta Pusat Rp15.600 per kilogram, Jakarta Rp16.400 per kilogram, Jakarta Timur Rp17.500 per kilogram dan Jakarta Utara Rp13.667 per kilogram.
Menanggapi hal itu, Mentan mengatakan melihat kegembiraan petani di lapangan, bahkan sebagian dari mereka menggelar pesta sebagai ungkapan syukur atas meningkatnya harga kelapa yang memberi berkah ekonomi luar biasa.
Ia menyebutkan krisis global justru membawa hikmah, karena selain kelapa, harga komoditas lain seperti kakao juga naik signifikan, dari Rp27.000 menjadi Rp120.000 per kilogram berdasarkan laporan dari salah satu kepala daerah di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Menurut dia, Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia. Saat ini, produksi kelapa bulat dalam negeri sekitar 1,8-1,9 juta ton per tahun.
Pemerintah kini tengah mempercepat program penanaman ulang dan rehabilitasi tanaman untuk meningkatkan produksi kelapa nasional.
Presiden Prabowo Subianto, kata Amran, telah menginstruksikan percepatan penanaman kembali karena permintaan global terhadap kelapa terus meningkat, yang turut dinikmati oleh petani di berbagai daerah.
"Kelapa ini juga tinggi, produksi kita nomor dua dunia. Kita baru mau tanam lagi. Kita percepat tanam, kita rehab dan seterusnya. Sudah diperintahkan Bapak Presiden. Kita rencana memproduksi lagi karena demand-nya (permintaan) meningkat. Kita bersyukur, petani menikmati di seluruh Indonesia," tuturnya.
Ia juga menyebutkan komoditas lain seperti padi, kakao dan mente saat ini sedang menikmati harga yang baik, sehingga petani bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Amran meminta semua pihak mendukung kesejahteraan petani, termasuk dengan memastikan mereka menerima keuntungan layak saat harga kelapa mahal.
Dia menambahkan, tingginya harga kelapa bulat secara domestik karena tingginya permintaan ekspor. "Iya (harganya naik karena) tingginya (permintaan global)," kata Mentan.
"Berilah ruang petani kita sejahtera. Tolong ya, ini mewakili industri kelapa. Aku tahu, Aku sudah terima suratnya, tolong sampaikan, beri ruang petani kelapa bahagia di saat harga tinggi," kata Mentan.
Baca juga: Mendag: Ekspor naik jadi penyebab harga kelapa dalam negeri mahal
Baca juga: Mentan Amran puji kinerja distribusi pupuk nasional
Baca juga: Mentan tekankan peran Bulog dan Pupuk Indonesia untuk swasembada
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025