Mentan minta KAHMI dukung hilirisasi dan swasembada pangan

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta peran strategis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendukung program hilirisasi pertanian dan mewujudkan swasembada pangan melalui sinergi intelektual, jaringan alumni, serta aksi nyata di lapangan.

Mentan menegaskan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan tidak bisa berjalan sendiri, diperlukan kolaborasi dan peran dari berbagai pihak.

"Termasuk KAHMI, terutama dalam pengembangan komoditas strategis dan hilirisasi produk," kata Mentan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) KAHMI Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (10/7/2025), sebagaimana keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia mengaku diperintahkan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan hilirisasi dan memproduksi pangan yang permintaannya tinggi di tingkat dunia.

"Termasuk, menyetop impor white sugar maupun raw sugar, yang nilainya mencapai triliunan rupiah setiap tahun,” ujar Mentan.

Oleh karena itu, Mentan mengajak KAHMI untuk terlibat aktif, khususnya mereka yang bergerak sebagai pengusaha.

"Kalau ada pengusaha menengah ke bawah dari KAHMI, mari kita kolaborasi dan terjun langsung untuk pengembangan komoditi perkebunan serta hilirisasinya, kalau ini kita penuhi, insya Allah dunia bisa kita genggam lewat pangan," ucap Mentan.

Mentan juga menyoroti komoditas tebu, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama impor. Saat ini, 80 persen lahan tebu tidak layak produksi, sehingga perlu pembenahan secara menyeluruh.

"Kami akan bongkar dalam tiga tahun. Target kami, paling lambat dua tahun ke depan Indonesia sudah swasembada white sugar, dan dalam empat tahun industrinya berdiri dan running dengan baik. Yang penting, KAHMI support. insya Allah ini bisa tercapai," ucap Amran.

Lebih lanjut, ia memaparkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di sektor ekspor pertanian.

Total ekspor saat ini mencapai Rp600 triliun dan nilainya akan meningkat signifikan jika hilirisasi dilakukan secara konsisten sesuai arahan Presiden.

Ia mencontohkan pergeseran konsumsi global dari susu ke virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni yang mendorong lonjakan harga kelapa ekspor dari Rp1.300 menjadi Rp5.000-Rp10.000 per butir sebagai peluang besar sektor pertanian.

"Ini peluang besar untuk itu kita harus mulai dari sekarang dan anggarannya sudah disiapkan dan KAHMI harus turut di dalamnya," kata Amran.

Baca juga: Mentan perkuat sinergi bersama Polri wujudkan swasembada jagung

Baca juga: Mentan targetkan replanting tebu 500 ribu ha dalam tiga tahun

Baca juga: Rakornas KAHMI wujudkan ketahanan pangan dan kemandirian energi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |