Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengumumkan hingga akhir tahun ini terdapat 166 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi di berbagai daerah di Indonesia.
“Ada 165 titik dan Insya Allah tambah satu lagi di Sragen, Jawa Tengah, dalam pembangunan, maka total menjadi 166 titik,” kata Mensos Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Senin.
Menurut Mensos, ke-166 titik itu adalah pembangunan Sekolah Rakyat rintisan gelombang terakhir untuk tahun 2025, dan secara keseluruhan menampung hampir 16 ribu siswa, dengan dukungan 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan masing-masing untuk tingkat SD, SMP dan SMA / sederajat.
“Insya Allah cukup 166 ya untuk tahun ini,” cetus Gus Ipul, sapaan Mensos Saifullah Yusuf.
Baca juga: Mensos targetkan 500 ribu keluarga mandiri melalui Sekolah Rakyat
Gus Ipul menambahkan pada tahun depan pemerintah menargetkan seluruh Sekolah Rakyat rintisan yang tersebar di setiap kabupaten / kota itu akan memiliki bangunan gedung serta fasilitas penunjang yang permanen.
Sebagaimana hasil rapat kabinet terbatas beberapa waktu lalu, kata dia, presiden mengharapkan minimal setiap kabupaten/kota memiliki satu Sekolah Rakyat permanen dengan kapasitas yang ditingkatkan hingga lebih dari 1.000 siswa per sekolah.
Kementerian Sosial (Kemensos) akan terus mengevaluasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat secara harian, mingguan, dan bulanan, untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai dengan arahan Presiden Praboeo dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat dapat beasiswa kuliah dan jaminan pekerjaan
"Atau sedikitnya tahun depan, Insya Allah siswa Sekolah Rakyat akan mencapai 46 ribu orang,” ucap Mensos Saifullah Yusuf.
Sekolah Rakyat merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1-4) dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu lantaran memadukan beragam program prioritas, seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan (PBI-JK), Koperasi Desa Merah Putih, dan Program 3 Juta Rumah untuk keluarga dari siswa Sekolah Rakyat.
Kemensos sebagai pelaksana teknis menargetkan seluruh Sekolah Rakyat akan dilengkapi fasilitas teknologi, seperti papan interaktif digital (IFP), laptop lengkap dengan akses jaringan internet, dan para siswa - guru dan wali asrama juga dilengkapi seragam khusus sebelum 2025 berakhir.
Baca juga: Wamensos jamin digitalisasi Sekolah Rakyat merata hingga pelosok RI
Baca juga: Pemerintah siapkan 15 ribu laptop untuk siswa Sekolah Rakyat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































