Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan penggunaan teknologi carbon capture utilization (CCU) dalam piloting atau uji coba yang diterapkan di PT Petrokimia Gresik (PG) menunjukkan progres yang positif dengan penurunan emisi hingga 65 persen.
Ia mengatakan uji coba ini baru berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan. Teknologi CCU dipasang langsung di cerobong pabrik untuk menangkap dan memanfaatkan emisi dari proses produksi.
“Alhamdulillah, ini masih proses piloting, terus trial and error, penyempurnaan terus-menerus,” kata Agus dalam acara Kumparan Green Initiative Conference 2025 di Jakarta, Kamis.
Selain mengurangi emisi karbon, Menperin mengatakan bahwa penggunaan CCU dalam uji coba juga mampu menurunkan polusi udara hingga 70 sampai 80 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan CCU tidak hanya berkontribusi pada target pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga pada peningkatan kualitas lingkungan sekitar pabrik.
Menperin mengungkapkan teknologi CCU yang digunakan dalam uji coba tersebut berasal dari perusahaan Taiwan yang dinilai relatif murah.
Menurut dia, faktor ini penting karena dapat menghapus anggapan bahwa transformasi menuju industri hijau membutuhkan biaya besar.
“Tidak perlu ada lagi narasi yang mengatakan bertransformasi menuju industri hijau itu biaya yang tinggi atau investasinya tinggi, karena teknologi ini sudah proven dan murah,” ujar dia.
Lebih jauh, penggunaan CCU juga dapat menghasilkan produk turunan berupa soda ash. Komoditas kimia ini masih banyak diimpor Indonesia dalam jumlah besar.
Agus menilai perluasan penerapan CCU berpotensi besar menekan impor soda ash sehingga mengurangi beban impor negara.
Uji coba CCU di PT Petrokimia Gresik ditargetkan berlangsung enam bulan untuk memastikan konsistensi hasil sebelum dipublikasikan secara resmi.
Kemenperin juga sedang menyiapkan kerangka regulasi (regulatory framework) agar penerapan CCU dapat dijalankan secara lebih luas di industri nasional.
Menperin menyampaikan, pihaknya tetap membuka peluang kerja sama dengan penyedia teknologi CCU lainnya.
Selama ini uji coba baru dilakukan dengan satu perusahaan asal Taiwan, namun ia berharap hadirnya penyedia lain bisa menawarkan harga lebih murah atau reduksi emisi yang lebih baik.
Baca juga: Menperin: Pengembangan Gisco dapat dukungan penuh dari Bank Dunia
Baca juga: Digitalisasi industri masih lambat, Menperin perkuat ekosistem inovasi
Baca juga: Menperin sebut pencantuman logo TKDN di produk bersifat opsional
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.