Menlu: Presiden RI berpegang pada kepentingan rakyat dalam diplomasi

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan Presiden Prabowo Subianto senantiasa berpegang pada kepentingan rakyat Indonesia dalam melakukan diplomasi dan negosiasi, terutama dalam perundingan tarif perdagangan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis, Sugiono mengatakan kepala negara menyadari bahwa hasil negosiasi tarif tersebut akan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat karena sebagian besar produk Indonesia yang diekspor ke negara itu merupakan barang industri padat karya.

Karena itulah, negosiasi tarif tersebut tidak hanya sebatas masalah angka semata tetapi juga terkait dengan martabat bangsa Indonesia, kata Menlu kelahiran Takengon, Aceh, 11 Februari 1979 itu.

“Saya kira ini martabat manusia yang dijaga oleh Pak Presiden (Prabowo) dalam diplomasinya, dalam negosiasi (tarif),” ujarnya.

Baca juga: Airlangga: Semua poin joint statement dagang RI-AS disetujui bersama

Pada 16 Juli 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor sebesar 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden Prabowo Subianto.

Persentase tarif baru tersebut turun dari 32 persen yang diumumkan pertama kali oleh Trump pada April lalu.

Selain itu, kedua kepala negara juga sepakat bahwa Indonesia membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk agrikultur AS senilai 4,5 miliar dolar AS, dan membeli 50 pesawat Boeing baru yang sebagian besar merupakan Boeing 777.

Baca juga: Indonesia menari di irama baru perdagangan global, AS ketinggalan?

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |