Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Jumat (11/7) menghadiri Pertemuan Para Menlu Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum/ARF) ke-32.
Perkembangan di Asia-Pasifik diuntungkan oleh lingkungan yang damai dan stabil di kawasan dan harus diapresiasi, demikian disampaikan oleh Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC).
ARF, sebagai platform keamanan multilateral penting di kawasan tersebut, kata Wang, memikul tanggung jawab signifikan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional. China, ujarnya, menyambut baik usulan untuk memperkuat peran ARF dan meningkatkan langkah-langkah pembangunan kepercayaan diri.
Wang memaparkan usulan China untuk memastikan perkembangan yang stabil di kawasan Asia-Pasifik dan memungkinkan ARF untuk terus memainkan perannya, yaitu visi keamanan bersama yang komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, arsitektur keamanan yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan.
Selain itu, turut menjadi model keamanan Asia yang menonjolkan keamanan yang saling terkait, yang mengupayakan persamaan dengan tetap memperhatikan perbedaan dan dialog serta konsultasi, sehingga dapat menemukan jalan baru menuju keamanan yang menonjolkan dialog alih-alih konfrontasi, kemitraan alih-alih aliansi, dan keuntungan bersama (win-win) alih-alih permainan menang-kalah (zero-sum).
Menciptakan perpecahan dan pertentangan dengan mentalitas permainan zero-sum bertentangan dengan tujuan menjaga keamanan, kata Wang, seraya mendesak upaya untuk mengatasi gejala dan akar penyebab konflik dan perang.
Menurut Wang, Asia membutuhkan kearifan timur yang menghargai keharmonisan dan koeksistensi. Kearifan harus diambil dari semangat Bandung dan masalah keamanan yang sah dari semua pihak harus diakomodasi.
China bersedia bekerja sama dengan negara-negara regional untuk menjembatani dan mengatasi perbedaan melalui dialog dan konsultasi, serta menyuntikkan lebih banyak vitalitas ke dalam langkah-langkah pembangunan kepercayaan diri dan diplomasi preventif di semua area ARF.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.