Karawang (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan kebijakan penurunan harga eceran tertinggi (HET) yang diterapkan pemerintah saat ini baru pertama kali terjadi dan itu menjadi sejarah di sektor pertanian.
"Saya ingin melihat langsung. Kemarin di Bondowoso, sebelumnya di Jombang, Jawa Tengah, Jawa Barat, hari ini di sini (Karawang), kemudian juga akan ke Lampung, melihat (penyaluran pupuk subsidi)," kata Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas saat meninjau ketersediaan pupuk di Pupuk Kujang hingga ke kios di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis.
Menurut dia, baru pertama kali dalam sejarah di sektor pertanian, harga eceran tertinggi pupuk subsidi mengalami penurunan.
Sejak 22 Oktober 2025, pemerintah telah menurunkan harga pupuk subsidi 20 persen, seperti urea turun menjadi Rp90.000 per sak (50 kg) dari sebelumnya Rp112.500 per sak, pupuk subsidi NPK turun menjadi Rp92.000 per sak dari sebelumnya Rp115.000.
Ia mengatakan kebijakan Presiden Prabowo Subianto luar biasa terhadap sektor pertanian. Dan di depan para petani di Karawang, dirinya juga menyampaikan pencapaian swasembada beras nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras Indonesia naik 4,15 juta ton dari 2024, menjadi total 34,77 juta ton pada 2025.
Dengan kenaikan produksi 4,15 juta ton itu maka sudah jelas kalau pada 2025 Indonesia sudah mencapai swasembada beras, ujar Zulhas.
"Jagung juga naik (produksinya) hampir 9 persen. Kenapa bisa? Karena pupuknya tepat waktu, harga gabah kita naikkan, Sehingga petani lebih bersemangat lagi. Apakah cukup? Tidak. Kita akan terus memperbaiki sektor pertanian, seperti saluran irigasi, dan kita juga sedang membangun ladang sawah yang baru," katanya.
Dalam kunjungannya ke Karawang Zulhas didampingi jajaran direksi PT Pupuk Indonesia dan Pupuk Kujang, Wakil Bupati Karawang Maslani serta jajaran Forkopimda Karawang.
Pada kesempatan tersebut, Zulhas melakukan plant tour di Pupuk Kujang serta meninjau ketersediaan pupuk di pabrik Pupuk Kujang. Selain itu, dirinya juga berbincang-bincang dengan petani, dan meninjau stok pupuk di kios sekaligus memantau proses transaksi digital penebusan pupuk dengan harga yang baru mengalami penurunan.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































