Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno berkomitmen memperkuat kerja sama iklim saat menghadiri peringatan Hari Nasional Kanada ke-158.
Pratikno mengemukakan pentingnya kerja sama Indonesia dan Kanada dalam menghadapi tantangan global, khususnya perubahan iklim, karena kolaborasi dalam isu-isu strategis, seperti ketahanan lingkungan, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan akan menjadi landasan kuat bagi kemitraan masa depan.
Baca juga: RI, Kanada punya impian yang sama tentang persatuan, keberagaman
"Masa depan memanggil kita. Aksi iklim butuh keberanian dan keadilan sosial perlu keteguhan. Pertumbuhan ekonomi menuntut kemitraan. Oleh karena itu, Kanada dan Indonesia menjawab panggilan itu bersama-sama," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Pratikno menyampaikan penghargaan terhadap kontribusi diaspora Indonesia di Kanada, yang telah menjadi jembatan budaya dan penguat hubungan antarmasyarakat.
Ia juga mengapresiasi komitmen Kanada terhadap nilai-nilai demokrasi dan multikulturalisme antarkedua negara, karena Kanada telah menjadi inspirasi global dalam membuktikan bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan kelemahan.
"Indonesia menyampaikan salam hormat bagi Kanada. Kita berbagi mimpi yang sama, yakni persatuan dalam keberagaman. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bertemu dengan semboyan From Sea to Sea, jadi dua bangsa, satu visi," ucapnya.
Baca juga: Hari Nasional Kanada dirayakan secara virtual saat pembatasan sosial
Baca juga: Dubes Kanada: FTA RI-Kanada akan segera siap ditandatangani
Persahabatan Indonesia dan Kanada yang telah terjalin selama 73 tahun sejak hubungan diplomatik resmi dimulai pada tahun 1952, diharapkan dapat terus tumbuh, termasuk melalui penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada tahun 2024 yang menandai era baru kerja sama ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
"Kanada percaya pada kekuatan rakyat. Begitu juga Indonesia. Bersama, kita memberdayakan komunitas, melestarikan budaya, melindungi yang rentan, dan memperjuangkan hak asasi manusia," tuturnya.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.