Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menekankan perlunya bergotong royong dalam menopang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sebab JKN telah mengangkat beban biaya berobat masyarakat sekaligus memeratakan akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
"BPJS Kesehatan telah bekerja keras mewujudkan hak pemerataan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kita patut bangga karena memiliki badan penyelenggara jaminan sosial yang telah melayani 98 persen rakyat Indonesia," kata pria yang akrab disapa Cak Imin saat menghadiri Sarasehan HUT Ke-57 BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin.
Cak Imin mengatakan Program JKN merupakan bagian dari upaya integral pemerintah dalam mengatasi problema kemiskinan dan menyejahterakan rakyat.
"Pemerintah menjadi penyangga utama dalam seluruh pelaksanaan kesehatan masyarakat. Di tingkat pusat, setiap tahunnya menanggung Rp47 triliun untuk masyarakat tidak mampu (PBI Jaminan Kesehatan). Pemerintah daerah juga mendukung suksesnya Program JKN dalam melayani masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan JKN yang kian mudah, cepat, dan setara.
Baca juga: Pemerintah daerah agar ciptakan ekosistem JKN kuat dan berkelanjutan
Menurut dia, Program JKN merupakan manifestasi gotong royong Bangsa Indonesia. Ekosistem JKN yang kompleks dan ekspektasi masyarakat yang terus meningkat akan selalu menjadi tantangan dari masa ke masa.
"Dahulu, tidak semua orang memiliki peluang untuk mengakses layanan kesehatan yang memadai. Sekarang, semua lapisan masyarakat yang sudah menjadi peserta JKN aktif bisa berobat tanpa terkendala biaya mahal," ujarnya.
Oleh sebab itu, Ghufron Mukti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyukseskan Program JKN, hingga kini bisa dirasakan oleh banyak warga di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan juga merilis enam inovasi baru. Pertama, Performance Management Center yang menghadirkan big data peserta JKN untuk membantu monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program JKN di lapangan.
Kedua, Digital Human AI, yakni asisten digital cerdas membantu layanan bagi peserta JKN yang nantinya akan tersedia di Aplikasi Mobile JKN. Ketiga, Layanan Pengaduan JKN dan Voice Over Internet Protocol (VOiP) yang terhubung dengan BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk menjawab kebutuhan informasi dan pengaduan terkait layanan JKN.
Baca juga: Dewas BPJS Kesehatan: 279 juta jiwa ikut program JKN
Keempat, Fitur Emergency SOS, yakni tambahan Fitur Kontak Darurat bagi peserta yang membutuhkan layanan cepat. Kelima, Telemedicine Model 2, yakni telekonsultasi dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan dokter di rumah sakit. Keenam, Ruang Layanan Konseling guna memberikan layanan kesehatan mental bagi pegawai BPJS Kesehatan.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































