Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar membuka peluang untuk memberikan pinjaman tanpa bunga kepada pusat migran yang mampu menyiapkan pekerja terampil sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di luar negeri.
“Presiden berkomitmen kepada kita semua dengan pembiayaan skill untuk pelatihan para calon pekerja migran ini disediakan dua pola, yakni pola pinjaman dan pola beasiswa. Pola pinjaman itu berapa pun akan kita sediakan. Pinjaman ini misalnya menjadi tanpa bunga pun kita siap,” kata Menko Muhaimin di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar saat menjadi pembicara dalam Roundtable Decision dengan tema "Penguatan Pekerja Migran Indonesia".
Dia menuturkan bahwa kini sudah saatnya untuk memperbesar komposisi pekerja migran yang diisi dengan pekerja terampil, alih-alih pekerja migran yang bekerja di sektor informal atau sebagai asisten rumah tangga.
Namun, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum sepenuhnya mampu memenuhi cita-cita pemerintah tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong terbentuknya pusat migran yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang mampu mencetak pekerja terampil dengan lebih cepat dan efektif untuk menyeimbangkan pasokan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja global.
Baca juga: PNM dan Menko PM perkuat kompetensi pekerja migran menuju Indonesia Emas 2045
Menko Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin itu juga menekankan bahwa dengan alasan itulah Presiden Prabowo Subianto mereformasi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang sebelumnya berbentuk badan.
“Kementerian baru ini akan memberikan solusi pembiayaan sekaligus solusi ekosistem dari recruitment sampai penempatan dan pulang kembali pasca pekerja migran purna,” ucapnya.
Selain menyiapkan pekerja terampil, Cak Imin juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara kurikulum pendidikan vokasi di level tinggi maupun level menengah dan LPK dengan kebutuhan pasar.
“Ini juga pekerjaan yang harus segera diselesaikan, sinkronisasi dan koordinasi antara pelaksanaan pendidikan vokasi. Setelah ketemu pasarnya ini, yang kita sedang lakukan adalah agar vokasi-vokasi yang dijalankan oleh lembaga-lembaga pendidikan kita baik formal atau informal ini benar-benar match dan sesuai dengan kebutuhan produk,” ujarnya.
Adapun terkait pembiayaan bagi pekerja migran, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus bagi calon pekerja migran dengan bunga maksimal 6 persen dan plafon pinjaman hingga Rp100 juta tanpa agunan.
KUR tersebut dirancang untuk melindungi sekaligus mempermudah calon pekerja migran dalam proses pembiayaan penempatan dan pelatihan karena selama ini banyak yang terpaksa meminjam ke lembaga tidak resmi dengan bunga tinggi hingga 20 sampai 40 persen.
Baca juga: Menko PM: Akselerasi KUR bakal dorong penyerapan 4 juta tenaga kerja
Program KUR ini diharapkan mempercepat akses pembiayaan dengan proses pengajuan yang dirancang tidak lebih dari satu minggu melalui dukungan konsolidasi bank-bank daerah oleh Bank Indonesia.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.