Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya luar biasa dalam upaya pengentasan kelaparan guna mendongkrak produktivitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
"Program Makan Bergizi Gratis ini salah satu upaya luar biasa untuk mengentaskan stunting, untuk mengentaskan masyarakat yang lapar. Kalau lapar tidak produktif karena bagaimana memikirkan pelajaran, (tetapi) memikirkan bagaimana ia bisa melalui rasa laparnya," kata AHY di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan AHY saat memberikan pidato sambutan dalam acara diskusi publik 100 Hari Kabinet 100 Menteri antara Harapan dan Tantangan, sekaligus peluncuran buku yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Baca juga: AHY bersyukur kepercayaan publik tinggi di 100 hari kerja pemerintahan
Dia menyebut tak sedikit anak-anak Indonesia yang masih didera kelaparan sehingga berpotensi menghambat produktivitasnya sebagai generasi masa depan bangsa.
Namun dia menekankan bahwa dalam mendongkrak produktivitas, aspek gizi mesti ditunjang pula dengan aspek pelayanan kesehatan yang mumpuni.
"Karena hanya jika kita sehat, kita bisa produktif," ucapnya.
Dia menegaskan bahwa kualitas SDM di Indonesia mesti diperhatikan agar sukses dalam memanfaatkan momentum bonus demografi.
"Kalau tidak sehat, kalau tidak cerdas, justru bukan menjadi bonus demografi, tetapi bisa menjadi bencana demografi. Ini yang tidak boleh kita biarkan," tuturnya.
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Herman Khaeron mengatakan pula program MBG sebagai program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Ini menjadi program unggulannya Pak Prabowo,” ucap Herman saat memberikan pidato sambutan pada kesempatan yang sama.
Baca juga: Menko AHY: 100 hari kerja Prabowo Subianto berjalan di trek yang benar
ia mengatakan program MBG yang dimulai sejak 6 Januari 2025 berjalan sangat masif hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.
“Tentu ini menjadi program yang akan ditemukan di mana pun. Kita masuk ke pelosok-pelosok akan ditemukan,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa program MBG akan terus dijalankan secara bertahap ke seluruh wilayah Indonesia guna menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
“Targetnya 82,9 juta sasaran, namun memang baru tercapai beberapa,” kata anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat itu.
Baca juga: BAKN DPR: Olahan menu MBG tak bisa sesuaikan selera tiap individu
Baca juga: BAKN: Program MBG tak hanya penuhi gizi tapi juga pembangkit ekonomi
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025