Kampala (ANTARA) - Uganda mengadakan balapan perahu plastik daur ulang pada Sabtu (22/2) sebagai bagian dari upaya yang sedang dilakukan untuk memerangi pencemaran air.
Acara tersebut digelar di Danau Victoria dekat Distrik Wakiso di Uganda tengah, menarik peserta dari berbagai sekolah dasar dan menengah yang berlokasi di sekitar perairan itu.
Romina Wilke Koehler, anggota dewan dari 7 Hills International School, yang merupakan salah satu penyelenggara acara tersebut, mengatakan kegiatan tersebut adalah edisi keempat dari ajang balapan itu.
"Kami bertanya kepada setiap sekolah bagaimana mereka akan membuang plastik (yang digunakan). Kami tidak ingin mereka mengumpulkan plastik kemudian membuangnya lagi," jelas Koehler.
Ia menyebutkan sejumlah sekolah telah mengembangkan cara-cara inovatif untuk mendaur ulang sampah plastik, mengubahnya menjadi kerajinan tangan, kursi, dan meja.
"Kita perlu menemukan cara untuk mengurangi pencemaran pada perairan kita. Kita bergantung pada air untuk penghidupan, jadi sangat penting untuk berbicara dengan generasi penerus kita tentang cara melindunginya (perairan)," ujarnya.
Koehler menyatakan optimismenya bahwa lebih banyak orang akan berkontribusi dalam mengurangi polusi melalui inisiatif seperti ini.
Peter Julius Ogenrwot, seorang guru dari Sekolah Menengah Chrysalis di Distrik Omoro, Uganda utara, mengatakan bahwa mereka mendengar tentang acara tersebut dari media sosial dan memutuskan untuk berpartisipasi.
"Kami memulai dengan klub daur ulang, dan kini kami membuat kursi dan tempat sampah dari botol plastik yang dikumpulkan dari sekitar sekolah," ujarnya.
Ia menekankan ajang balap perahu tersebut memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memahami pentingnya konservasi air dan daur ulang sampah plastik.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025