Menhut ajak generasi muda asah kemampuan dan jauhi perundungan

6 hours ago 6
belajar dengan giat, manfaatkan waktu untuk belajar menimba ilmu, mengasah kemampuan akademik dan kemampuan sosial

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengajak generasi muda untuk mengasah kemampuan akademis dan sosial, serta tidak melakukan tindakan perundungan (bullying) kepada sesama, demi kehidupan sosial dan bernegara yang baik.

Hal itu Menhut sampaikan saat melakukan peninjauan ke SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Riau, Jumat.

“Karena ini adalah amanah dari negara maka kalian harus belajar dengan giat, manfaatkan waktu untuk belajar menimba ilmu, mengasah kemampuan akademik dan kemampuan sosial,” kata Menhut Raja Antoni dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Dalam peninjauan, Menhut Raja Antoni didampingi oleh Inspektur Jenderal Kemenhut Djoko Poerwanto, Direktur Jenderal Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) Kemenhut Indra Exploitasia beserta jajaran.

Raja Antoni mengatakan dirinya tidak mentoleransi kejadian perundungan di lingkungan sekolah.

Ia menyebutkan bila menemukan adanya perundungan di sekolah kehutanan, dirinya tak segan untuk melakukan pemecatan.

“Saya zero tolerance, terhadap aksi bullying dalam bentuk apapun, saya tidak segan-segan memerintahkan untuk memecat orang yang mem-bully tersebut,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Raja Antoni memastikan dirinya juga tak segan untuk menutup sekolah yang di dalamnya terdapat aksi bullying. Menurut dia, hal ini bertujuan agar sekolah kehutanan dapat berjalan baik.

“Bahkan saya tidak segan-segan akan menutup SMK ini agar sekolah ini tetap berdiri dengan baik, dengan moralitas akademik dan spiritual yang baik,” kata dia.

“Saya tekankan kembali pesan saya ini, bahwa tidak ada praktik bullying di sekolah kita,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menhut dalam rangkaian kunjungannya ke Pekanbaru, Riau, turut disambut dengan upacara adat Tepuk Tepung Tawar dan berbagi beberapa pesan.

Ia menyoroti peran orang tua yang mengajarkan nilai kerja keras, dedikasi dan komitmen untuk terus berbuat baik.

“Orang tua mengajarkan dari kecil bahwa kerja keras, dedikasi, komitmen untuk berbuat baik adalah kata kunci bisa mengubah nasib,” kata dia.

Baca juga: Menhut: 15 ribu KUPS bisa ditransformasikan jadi koperasi

Baca juga: Menhut: Potensi kawasan hutan melalui pemanfaatan berkelanjutan

Baca juga: Kemenhut-Kemnaker sepakat perluas lapangan kerja

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |