Jakarta (ANTARA) - Surat An-Naml mengandung penegasan bahwa Al-Quran merupakan kitab yang penuh kejelasan dan petunjuk bagi seluruh umat Islam. Setiap hikmah yang terkandung di dalamnya merupakan bagian dari kekuasaan Allah yang telah ditetapkan secara nyata dalam firman-Nya.
Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam surat ini adalah kisah Nabi Sulaiman yang menunjukkan sikap tawadhu meskipun dikaruniai mukjizat luar biasa, seperti kemampuan berbicara dengan semut. Keistimewaan tersebut dijelaskan secara rinci dalam ayat ke-18 dan 19 surat ini.
Tak hanya memuat kisah Nabi Sulaiman, Surat An-Naml juga menyampaikan cerita tentang umat dari para nabi terdahulu, seperti Nabi Daud dan Nabi Musa.
Lantas, seperti keutamaan dari Surat An-Naml? Berikut penjelasan lengkapnya, mengenai surat An-Naml melansir berbagai sumber.
Mengenal surat An-Naml
Surat An-Naml merupakan surat ke-27 dalam Al-Quran yang terdiri atas 93 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Surat ini memiliki keterkaitan dengan Surat Asy-Syu’ara karena keduanya mengangkat kisah-kisah para nabi dan rasul dengan pesan tersirat di dalamnya. Nama "An-Naml" yang berarti "Semut" diambil dari kisah pada ayat ke-18 dan 19, di mana seekor semut memperingatkan koloni-nya agar berhati-hati agar tidak terinjak oleh bala tentara Nabi Sulaiman.
Kisah ini menggambarkan bahwa semut hidup dengan sistem yang teratur, penuh kedisiplinan, serta menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab untuk melindungi komunitas-nya dari bahaya.
Surat An-Naml juga mencakup banyak hal, mulai dari kisah para nabi terdahulu hingga penjelasan tentang balasan bagi orang-orang beriman berupa surga, serta azab bagi mereka yang kafir.
Menariknya, surat ini memiliki dua kali penyebutan basmalah di awal surat sebagai pembuka dan satu lagi pada ayat ke-30 sehingga melengkapi jumlah basmalah dalam Al-Quran menjadi 114.
Keutamaan surat An-Naml
1. Merupakan salah satu surat paling mulia yang menjelaskan nilai-nilai ajaran Islam secara mendalam (sumber: buku Keutamaan Al-Quran dalam Kesaksian Hadis, 2011).
2. Mengisahkan peristiwa menarik antara Nabi Sulaiman dengan sekumpulan semut.
3. Memberikan pelajaran berharga bagi manusia tentang pentingnya meniru kehidupan semut yang rapi dan terorganisir.
4. Mengandung cerita tentang burung Hud-hud serta pertemuannya dengan Ratu Bilqis.
5. Menyampaikan kisah Nabi Luth dan kondisi kaumnya pada masa itu.
6. Menyinggung perbedaan dan konflik yang terjadi di kalangan Bani Israil.
7. Menjelaskan karakteristik orang-orang yang benar-benar beriman.
8. Terdapat penjelasan mengenai pahala surga bagi mereka yang beriman serta ancaman siksa neraka bagi orang-orang yang ingkar.
Baca juga: Lulus baca Al Quran, 10 ribu santri diwisuda di Masjid Istiqlal
Baca juga: Kedubes Iran gelar Konferensi Internasional Al Quran
Baca juga: Agar disabilitas bisa mengaji Alquran, Baznas latih guru SLB
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
