Mengenal penyakit darah manis, penyebab dan cara mengobatinya

3 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Penyakit "darah manis" atau dalam istilah medis dikenal sebagai prurigo merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang sangat gatal. Rasa gatal yang muncul bisa berlangsung lama dan sering kali mendorong penderitanya untuk terus menggaruk, sehingga memperburuk kondisi kulit.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya jika tidak ditangani dengan tepat. Gangguan tidur, stres, hingga masalah psikologis lainnya bisa muncul akibat rasa gatal yang tak kunjung reda. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah dampak jangka panjang. Berikut penjelasan mengenai penyakit darah manis dikutip dari berbagai sumber:

Baca juga: Gula penyebab diabetes tidak hanya dari makanan manis

Apa itu darah manis?

Darah manis adalah istilah awam untuk prurigo, yaitu gangguan kulit yang ditandai dengan benjolan kecil yang gatal dan dapat meninggalkan bekas luka jika digaruk terus-menerus. Kondisi ini sering kali muncul di area lengan, kaki, punggung, dan perut, serta dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia.

Rasa gatal yang intens dapat menyebabkan penderita terus-menerus menggaruk, yang justru memperparah kondisi kulit. Jika tidak ditangani dengan tepat, kebiasaan ini dapat memicu infeksi, peradangan, hingga gangguan kenyamanan sehari-hari. Penanganan medis yang sesuai sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyebab dan faktor risiko

Penyebab pasti dari darah manis belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang diduga berkontribusi meliputi:

- Gigitan serangga

- Reaksi alergi

- Gangguan sistem kekebalan tubuh

- Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit ginjal, hepatitis C, atau HIV yang tidak terkontrol

- Usia di atas 50 tahun

- Depresi atau gangguan psikologis lainnya​

Baca juga: Teh manis tak cocok untuk berbuka puasa, kata ahli gizi

Gejala yang perlu diperhatikan

Gejala utama dari darah manis meliputi:​

- Benjolan kecil yang sangat gatal

- Kulit yang menebal atau menghitam akibat garukan

- Luka atau koreng yang sulit sembuhkan

Faktor dan gejala tertentu ini juga dapat memicu atau memperburuk kondisi darah manis pada beberapa individu. Ketika pemicu ini tidak dikenali atau dihindari, gejalanya bisa semakin parah. Gejala darah manis juga cenderung bertahan lama dan sering kali kambuh. Hal ini dapat terjadi berulang kali, terutama jika faktor penyebabnya tidak ditangani dengan tepat.

Cara mengobati darah manis

Pengobatan darah manis bertujuan untuk meredakan rasa gatal dan mencegah kerusakan kulit lebih lanjut. Beberapa pendekatan pengobatan meliputi:​

- Obat topikal: Krim atau salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan gatal.

- Antihistamin oral: Obat seperti chlorpheniramine untuk mengurangi reaksi alergi dan rasa gatal.

- Obat sistemik: Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat yang bekerja secara sistemik untuk mengendalikan gejala.

Selain pengobatan medis, penting bagi penderita untuk menghindari pemicu yang diketahui dan menjaga kebersihan kulit. Konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai.​ Dengan penanganan yang tepat, gejala darah manis dapat dikendalikan, dan kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan.

Baca juga: Ahli gizi ingatkan bahaya obesitas akibat konsumsi minuman manis

Baca juga: Memperhatikan pilihan gula yang lebih baik untuk penderita diabetes

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |