Mengenal bonus demografi, manfaat dan tantangannya

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Di tengah perbincangan tentang masa depan ekonomi Indonesia, istilah "bonus demografi" sering muncul.

Fenomena ini dianggap sebagai peluang besar untuk kemajuan negara, namun juga dapat menjadi tantangan tersendiri.

Bonus demografi sendiri merujuk pada kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk usia non-produktif.

Meskipun begitu, pemanfaatan kesempatan ini memerlukan perencanaan dan kebijakan yang matang agar dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Apa itu bonus demografi

Dilansir dari BPS, sejak tahun 2012 hingga 2035 Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2030. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia.

Jumlah penduduk usia produktif yang besar menyediakan sumber tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen potensial yang sangat berperan dalam percepatan pembangunan.

Bonus Demografi merujuk pada sebuah fenomena penambahan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang membawa keuntungan bagi perekonomian suatu wilayah.

Kelompok penduduk ini dapat menjadi motor penggerak dalam pemanfaatan sumber daya dan teknologi sehingga output perekonomian dapat meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya yang berjudul Analisis Profil Penduduk Indonesia menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persentase banyaknya penduduk usia produktif dan PDRB per kapita.

Provinsi dengan komposisi penduduk usia produktif yang besar cenderung memiliki nilai PDRB per kapita yang besar juga. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia selalu bertambah, dan ini menjadi dasar penting dalam perencanaan ekonomi masa depan.

Dampak positif bonus demografi:

  • Pertumbuhan ekonomi: Jumlah penduduk usia produktif yang besar dapat meningkatkan konsumsi dan investasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi. ​
  • Peningkatan peluang tenaga kerja: Bonus demografi membuka peluang bagi banyak individu untuk mendapatkan pekerjaan, yang dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup. ​
  • Perkembangan sektor pemerintah: Peningkatan jumlah tenaga kerja usia produktif dapat mendorong sektor-sektor pemerintah, seperti pendidikan dan kesehatan, untuk berkembang guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tantangan bonus demografi:

  • Peningkatan pengangguran: Jika lapangan kerja tidak dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang meningkat, dapat terjadi peningkatan angka pengangguran. ​
  • Ketidakseimbangan kualitas dan kualifikasi SDM: Jumlah tenaga kerja yang besar dapat menyebabkan persaingan yang ketat, dan jika kualitas pendidikan tidak memadai, dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dengan kebutuhan pasar. ​
  • Penuaan penduduk (aging population): Jika bonus demografi tidak dimanfaatkan dengan baik, dapat terjadi peningkatan jumlah penduduk usia lanjut di masa depan, yang dapat membebani sistem jaminan sosial dan layanan kesehatan.

Baca juga: UI siapkan pemimpin inovatif melalui pengembangan diri dan teknologi

Baca juga: Kapolri ajak mahasiswa tingkatkan keahlian dukung program pemerintah

Baca juga: Gibran: Generasi muda harus cepat beradaptasi dan manfaatkan peluang

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |