Mendukbangga: MBG berhasil tingkatkan berat hingga tinggi badan balita

3 weeks ago 6
Mereka rata-rata menjawab bagus, berat badannya naik, kemudian tinggi badannya oke, dan rata-rata senang

Majalengka (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil meningkatkan berat hingga tinggi badan balita, yang menjadi indikator penurunan stunting.

"Kalau angka (stunting) kan pasti nanti melihat survei ya, tetapi minimal begini, orang tua yang ditanya setelah dapat MBG ini, apakah (anaknya) ada kenaikan (berat badan)? Mereka rata-rata menjawab bagus, berat badannya naik, kemudian tinggi badannya oke, dan rata-rata senang," kata Mendukbangga saat berkunjung ke Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin.

Ia mengemukakan MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita, memang memiliki tujuan utama menurunkan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun, dimana pada usia tersebut asupan gizi sangat berpengaruh.

"Jadi untuk stunting, saya yakin akan berpengaruh terhadap penurunan stunting karena salah satu sebabnya adalah asupan gizi, dan Presiden salah satunya fokus untuk asupan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, di 1.000 hari pertama kehidupan," ucap Mendukbangga.

Baca juga: PCO: Program MBG tingkatkan tiga "si" bagi siswa sekolah

Ia juga berpesan kepada seluruh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh Indonesia agar memantau distribusi MBG, juga mengedukasi masyarakat agar makanan yang dibagikan benar-benar sampai ke penerima sesuai dengan data.

"Kita kan keliling nih, mendistribusikan, setelah itu kan enggak mungkin saya tunggu sampai habis. Nah untuk itu TPK sebagai perpanjangan tangan perlu ikut memastikan, setelah makanan datang apakah benar-benar dimakan ibu hamil atau anaknya. Jangan sampai dimakan suami atau neneknya misal, itu yang perlu kita edukasi," papar Mendukbangga.

Ia juga menegaskan pentingnya evaluasi serta pengecekan secara berkala di lapangan untuk mengukur jarak dari Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) ke rumah-rumah para penerima sasaran sekaligus menentukan berapa pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengganti transportasi TPK.

Baca juga: Kepala Bappenas: Model sinergi memperluas penerima manfaat program MBG

"Setelah kita data, Kemendukbangga/BKKBN mendapatkan tugas untuk mendistribusikan, kita punya TPK yang selama ini tugas di lini lapangan untuk membantu mendistribusikan. Mengapa kita perlu cek ke lapangan ini? Untuk memastikan penerima manfaat betul-betul sesuai apa yang ada dengan data, mengukur jaraknya, dan pembiayaan sebagai pengganti transportasi untuk para TPK," ujar Mendukbangga.

Menurutnya, MBG merupakan program unggulan Presiden untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas, dengan memastikan ibu hamil dan anak-anaknya sehat.

Ia juga menyebutkan saat ini di seluruh Indonesia sudah ada sekitar 1.010 SPPG yang berjalan. Dari jumlah tersebut, 500 di antaranya bekerja untuk melayani MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hingga saat ini, sudah ada 17 ribu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang sudah mendapatkan MBG.

Baca juga: Wamenlu RI tegaskan manfaat MBG untuk capaian SDGs kepada PBB

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |