Mendukbangga: Lewat magang, mahasiswa beri kontribusi bonus demografi

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan lewat program magang mahasiswa bisa memberikan kontribusi kepada negara untuk meraih bonus demografi.

Hal tersebut disampaikan Wihaji saat menjadi pemateri utama pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Brawijaya (UB) tahun 2025 di Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (12/8).

“Negara hadir untuk menjawab bonus demografi. Maka, mahasiswa harus produktif dengan keterampilannya yang ditunjukkan dengan salah satu caranya yakni magang," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, mahasiswa baru yang termasuk ke dalam usia produktif menjadi kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dalam menghadapi tantangan nasional dan global untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dan berpengaruh terhadap kemakmuran penduduk.

Ia menambahkan, pemerintah juga telah merumuskan pembangunan kependudukan berdasarkan siklus kehidupan, sekaligus membuat program-program intervensi prioritas yang harus dilakukan.

Baca juga: Deputi KSPK Kemendukbangga berikan edukasi siap nikah kepada mahasiswa
Baca juga: Kemendukbangga: Quick Wins bagian dari Peta Jalan Kependudukan

Pada balita 0-5 tahun, intervensi yang dilakukan berupa pemenuhan gizi dan pola asuh. Anak SD hingga SMP berusia 6-14 tahun juga dilakukan intervensi gizi dan jaminan sekolah. Kemudian, bagi anak SMA-mahasiswa berumur 15 hingga 21 tahun, intervensi berupa pembekalan keterampilan atau vokasi dan magang.

Sedangkan pada usia emas (22-54 tahun), masyarakat juga diberikan pelatihan keterampilan atau vokasi dan produktivitas, sementara untuk usia silver (55-64 tahun), diberikan intervensi kesehatan dan persiapan pensiun.

"Terakhir, lansia berusia 65 tahun ke atas, intervensinya berupa penanganan kesehatan dan perlindungan sosial," katanya.

Ia mengemukakan, Kemendukbangga/BKKBN telah bertransformasi menjadi stimulator pembangunan manusia yang menempatkan keluarga di pusat kebijakan.

"Presiden sangat fokus dengan generasi emas dengan penerus masa depan Indonesia. Di dalam visi Indonesia emas ada empat isu, yaitu sumber daya manusia unggul, ekonomi yang maju, pembangunan yang merata, dan negara yang demokratis," tuturnya.

Selain itu, Kemendukbangga/BKKBN juga melaksanakan Astacita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya poin keempat dan keenam yakni memperkuat sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.

"Sementara fokus kementerian adalah pengendalian penduduk, menangani disparitas, persebaran, serta tantangan dan peluang bonus demografi," demikian Wihaji.

Baca juga: Kesadaran kesehatan mental menguat, orang tua perlu aktif mendengar
Baca juga: Mendukbangga ajak tempat usaha mengimplementasikan program Tamasya

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |