Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak para wisudawan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan untuk turut membangun Indonesia dari desa melalui kerja sama yang nyata.
“Saya datang ke sini untuk mengajak kerja sama yang riil dengan wisudawan untuk membangun Indonesia dari desa dan dari bawah,” ujar Mendes Yandri saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDT dan ITB Ahmad Dahlan di Gedung Sasana Kriya TMII, Jakarta Timur, Kamis.
Acara tersebut juga diisi dengan orasi ilmiah bertema “Membangun Generasi Socio Technopreneur Menuju Indonesia Emas 2045”.
Nota kesepahaman antara Kemendes PDT dan ITB Ahmad Dahlan mencakup bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat di desa dan daerah tertinggal. Kerja sama itu, ujar Mendes Yandri, diharapkan dapat mempercepat pembangunan di tingkat desa melalui sinergi kampus dan pemerintah.
Baca juga: Mendes dorong optimalisasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat
Mendes Yandri menegaskan bahwa pembangunan nasional harus dimulai dari desa sebagaimana tertuang dalam Astacita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Ini peluang. Jangan berpikir mencari kerja, tetapi menjadi pelaku usaha menciptakan lapangan kerja. Sekarang membangun dari desa menjadi peluang luar biasa maka perlu kolaborasi kita semua,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendes Yandri juga memberikan penghargaan kepada empat wisudawan penerima beasiswa dari dana desa, yakni Ni Luh Gede Sujianingsih (Direktur BUMDesa Sanur Kaja, Bali), Yudi Apriyanto (Sekretaris Desa Hanura, Lampung), Anastasius Delik (Kepala Desa Palangan, Kalimantan Tengah), dan Petrus Hale Luan (Kaur Perencanaan Desa Kletek, NTT).
Ia mengatakan keberhasilan para penerima beasiswa itu membuktikan bahwa dana desa memiliki manfaat besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Dana desa akan kita dorong terus untuk peningkatan kapasitas SDM,” kata dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































