Menbud tegaskan pentingnya strategi memajukan budaya keris 

1 month ago 16

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya strategi nasional serta adanya evaluasi dalam upaya memajukan budaya keris yang ada di Tanah Air.

"Evaluasi ini penting dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil dan dampak serta kelemahan dan kelebihan berbagai kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai dasar menggulirkan dan merancang program-program berikutnya,”kata Menbud Fadli dalam rapat kerja nasional (Rakernas) ke-2 Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Jakarta, Sabtu.

Fadli yang juga Ketua Umum SNKI mengatakan Rakernas tersebut perlu dilakukan untuk mengevaluasi langkah-langkah SNKI dalam pemajuan budaya keris di Indonesia. Sejak memimpin SNKI selama tiga tahun terakhir, SNKI telah melaksanakan program dan kegiatan yang berdampak.

Sejak berdiri pada 2006 lalu, SNKI telah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia dengan lebih dari 200 paguyuban anggota.Keanggotaan yang dulunya terkonsentrasi di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok kini telah meluas hingga Sumatra Barat, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan akan segera bertambah dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Baca juga: Menbud serahkan keris jadi simbol diplomasi budaya di Museum Tiongkok

Perkembangan itu, menurut Fadli menunjukkan bahwa SNKI memerlukan penanganan yang lebih serius dan perencanaan kegiatan yang strategis agar pertumbuhannya dapat dikelola dengan baik.

Dalam upaya memajukan budaya keris, Menteri Kebudayaan mendorong agar SNKI terus membangun sinergi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak yang mendukung kegiatan kebudayaan.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak para pengurus untuk memberdayakan koordinator wilayah dan seluruh anggota SNKI agar terus aktif menyelenggarakan kegiatan secara berkesinambungan. SNKI pusat juga diharapkan terus merancang dan menjalankan program-program strategis yang melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat umum.

Lebih lanjut, sebagai perwakilan pemerintah, Menbud menyampaikan bahwa pemerintah membuka ruang dukungan yang luas terhadap kegiatan kebudayaan melalui Dana Indonesiana, yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas perkerisan.

Dukungan juga diberikan dalam bentuk fasilitasi peralatan, yang mana pada 2025 akan diserahkan seperangkat peralatan tempa ke Sanggar Suwarna Lingga di Bali dan Sanggar Pijar di Bandung.

Baca juga: Menengok proses pembuatan keris di Karanganyar, Jawa Tengah

Kolaborasi

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan SNKI harus memanfaatkan momentum kolaborasi dengan pemerintah-pemerintah daerah dan mulai terlibat dalam kegiatan internasional untuk pemajuan budaya keris.

Dirinya bahkan mengusulkan agar SNKI mulai merancang penyelenggaraan forum internasional, seperti Internasional Keris Summit, Internasional Keris Expo, hingga International Contemporary Keris Festival.

“Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak besar dalam membangun ekosistem budaya keris yang kuat dan berkelanjutan, serta
melibatkan partisipasi masyarakat seluas mungkin,” ujarnya.

Mendukung pemajuan budaya keris dari sisi SDM, Menbud Fadli juga menyebut bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan BNSP dalam mengembangkan skema sertifikasi kompetensi di bidang perkerisan. Sertifikasi itu penting untuk pengakuan profesionalisme di dalam dan luar negeri.

Baca juga: Kemenbud: Festival Budaya Spiritual ajang eksis budaya & adat lokal

Maka dari itu, dalam momen rakernas SNKI ke-2 tersebut, terdapat 14 orang termasuk Menteri Kebudayaan menerima Sertifikat Kompetensi Kurator Keris yang diberikan oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari.

Penerima sertifikat lainnya di antaranya Andi Thaswin (Bugis Makassar), Basuki Teguh Yuwono (Besalen Brojobuwono), Agus Triatmojo (Keraton
Surakarta Hadiningrat), M. Bakrin (Bali), Harjo Herlambang (Besalen Condro Aji),dan Andi Budi Sulistijanto (Universitas Ciputra).

Lalu ada Roni Wardhana (Master Asesor), Ilham Triadi (Banyuwangi), Santosa Adiwibowo (Semarang), Gus Bayu Pamungkas (Besalen Brojo Wijoyo Madiun), Heru Yuwono (Asesor), Helmy (Museum Helmi Art Sumenep),serta Bening Tri Suwasono (Kaprodi Keris ISI Surakarta).

Baca juga: Menbud canangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |