Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, menyampaikan pentingnya kajian sejarah proklamasi yang harus digali kembali, sebab ada catatan sejarah dari berbagai sisi tokoh kebangsaan seperti Soekarno dan Hatta yang masih dapat dieksplorasi lebih dalam melalui skenario yang lebih inovatif.
“Banyak cerita yang bisa diangkat seputar sejarah proklamasi bangsa, misalnya tokoh pahlawan, kerajaan, peristiwa sejarah,” tutur Menbud dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia juga menuturkan pentingnya membentuk sumber daya manusia yang mahir dalam penulisan skenario. “Harus ada mata kuliah penulisan skenario, pasti peminatnya banyak,” katanya.
Baca juga: Fadli: Taman Budaya bisa menjadi pusat kegiatan seni dan budaya
Yayasan Lembaga Kajian Heritage Indonesia (YLKHI) menyerukan untuk menghidupkan semangat proklamasi melalui film pendek salah satunya dikemas ke dalam Lomba Naskah Film Rumah Proklamasi, daya tarik visual film dianggap lebih menarik bagi generasi muda untuk menyampaikan pesan sejarah secara lebih emosional dan mendalam.
“Kami ingin mendorong anak muda dalam menuangkan idenya. Kita wadahi, kita berikan fasilitas, dan kita berikan pelatihan agar gagasan-gagasan tersebut memiliki wadahnya,” jelas Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso.
Melalui Lomba Naskah Film Rumah Proklamasi yang diinisiasi oleh YLKHI Teddy Ichsan Arifin memetakan setidaknya ada empat tujuan utama. Pertama, mengembangkan bakat penulisan skenario, meningkatkan kualitas skenario bertema sejarah, melibatkan masyarakat dalam pelestarian sejarah, dan mendorong kolaborasi antarpenulis skenario, pelatih ahli, hingga komunitas perfilman.
Menanggapi Lomba Naskah Film Rumah Proklamasi yang diinisiasi oleh YLKHI, Menbud mendorong pelibatan Dana Indonesia dalam merealisasikan giat tersebut.
Mengusung tema pemajuan kebudayaan yang inklusif, harmonis, dan berkelanjutan, Kementerian Kebudayaan melalui program Dana Indonesiana ingin mewujudkan ekosistem budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan berbagai kategori penerima manfaat, penyediaan Dana Indonesiana berupaya mendukung upaya tersebut.
Film menjadi medium strategis yang tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa, menumbuhkan apresiasi terhadap nilai-nilai sejarah, serta membuka ruang kreasi yang lebih luas bagi insan kreatif Indonesia.
Kementerian Kebudayaan melalui Dana Indonesiana juga berkomitmen untuk terus mendorong giat kreatif seni dan budaya untuk pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan.
Baca juga: Fadli Zon serukan agar peradaban melayu digaungkan agar dikenal luas
Baca juga: Dorong lahirnya penulis skenario film baru, Kemenbud siapkan stimulus
Baca juga: DKI nilai kompetisi seni bagi pelajar mampu berikan ruang kreativitas
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.