Menaker: Produktivitas nasional kunci lompatan daya saing Indonesia

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebutkan peningkatan produktivitas nasional merupakan kunci strategis untuk mendorong daya saing Indonesia di tengah kompetisi global yang semakin ketat.

"Kita tidak bisa terus bergantung pada jumlah tenaga kerja dan investasi modal. Jika ingin melakukan lompatan kemajuan, kita harus mendorong produktivitas melalui inovasi dan efisiensi. Ini harus menjadi gerakan nasional lintas sektor," kata Menaker Yassierli, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Menurut Menaker, produktivitas tenaga kerja Indonesia perlu ditingkatkan secara sistematis.

Meskipun laju pertumbuhan Indonesia mulai sejajar dengan Malaysia dan Thailand, kontribusi Total Factor Productivity (TFP) yang mencerminkan efisiensi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi, ia nilai masih tertinggal dibandingkan negara-negara seperti China, Vietnam, dan India.

Sebagai langkah awal, Menaker mengatakan gerakan peningkatan produktivitas akan difokuskan pada 1.000 perusahaan skala menengah.

Kelompok ini dinilai memiliki peran signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, akan tetapi masih menghadapi tantangan dalam modernisasi teknologi dan akses terhadap inovasi.

"Mereka adalah tulang punggung ekonomi nasional, tetapi belum sepenuhnya tersentuh kebijakan produktivitas. Kita ingin bantu mereka naik kelas," ujar dia.

Menaker menyebutkan pihaknya akan menyiapkan 500 Productivity Specialists yang berasal dari unsur serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah.

Para peserta akan mengikuti pelatihan bersertifikat internasional bekerja sama dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Pelatihan tersebut akan berlangsung mulai Agustus hingga Oktober 2025, mencakup pembekalan teori, praktik lapangan (fieldwork), dan pelaksanaan proyek peningkatan produktivitas di lingkungan kerja masing-masing.

Di samping itu, untuk memperkuat ekosistem produktivitas, Kemnaker juga akan meluncurkan berbagai inisiatif pendukung seperti siniar (podcast) "Productivity Talks", buku saku, kalkulator produktivitas, serta pembentukan lima Productivity Center di Balai Latihan Kerja, Kawasan Ekonomi Khusus, dan perguruan tinggi.

"Kalau kita serius membangun budaya produktif sejak sekarang, kita bisa menembus batas stagnasi. Ini bukan sekadar strategi ketenagakerjaan, tapi strategi besar untuk masa depan bangsa," kata Yassierli.

Baca juga: Menaker soroti pentingnya peluang dan perlindungan pekerja migran RI

Baca juga: Menaker minta warga di kawasan hutan miliki keterampilan agroforestri

Baca juga: Kemnaker-Kemenhut kerja sama beri pelatihan SDM kehutanan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |