Menaker dorong sinergi nasional hadapi tantangan ketenagakerjaan

2 months ago 22
Indikator yang diakui secara internasional untuk melihat penyerapan tenaga kerja adalah tingkat pengangguran...,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan, sinergi nasional dari seluruh elemen menjadi kunci penting untuk membangun Indonesia sekaligus menjawab berbagai tantangan di bidang ketenagakerjaan.

“Pekerjaan rumah kita masih banyak. Saya meyakini pembangunan Indonesia memerlukan dukungan dan partisipasi semua pihak, bukan hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat luas,” ujar Menaker Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Ia menekankan pentingnya menyediakan ruang serta kesempatan yang setara agar setiap pihak dapat turut memajukan bangsa.

Menurutnya, keterlibatan aktif berbagai komponen akan menghasilkan kontribusi maksimal bagi pembangunan nasional.

Baca juga: BGN gandeng BPJS Ketenagakerjaan jamin tenaga kerja Program MBG

Menaker juga menyoroti tren positif penurunan tingkat pengangguran berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).

“Indikator yang diakui secara internasional untuk melihat penyerapan tenaga kerja adalah tingkat pengangguran. Data Sakernas dari Agustus 2024 hingga Februari 2025 menunjukkan adanya penurunan,” katanya.

Meski demikian, ia mengingatkan tantangan besar masih menanti, salah satunya meningkatnya jumlah lulusan baru dari jenjang SMA dan SMK pada tahun 2025.

“Ini adalah tantangan besar yang tidak dapat diatasi hanya oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Dibutuhkan sinergi serta kerja sama seluruh unsur pemerintahan dan pemangku kepentingan,” tegasnya.

Baca juga: Kemnaker perkuat layanan perizinan TKA dan K3 yang profesional

Lebih lanjut, Menaker juga menyinggung sejumlah program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan koperasi, swasembada pangan, dan ketahanan pangan nasional.

Ia berharap implementasinya berdampak positif dan tercermin dalam data Sakernas edisi Agustus 2025.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Praktisi Humas Resources Indonesia (ASPHRI) Yosminaldi, menambahkan selama beberapa tahun terakhir, pihaknya memperluas peran untuk mendukung terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil, dan berkelanjutan, demi memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia.

Ia juga mencatat bahwa kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan yang kompleks belum sepenuhnya sesuai harapan.

Baca juga: Generasi Z di Asia Pasifik dan Timur Tengah: Optimis, Dapat Dukungan, Namun Banyak Merasa Stres dan Berpeluang Tinggalkan Pekerjaan

“Maka dari itu, ASPHRI selalu mengusung konsep tripartit plus, yakni melibatkan perwakilan asosiasi Human Resources (HR) dan akademisi agar mampu menjawab tantangan dunia ketenagakerjaan ke depan,” ungkap Yosminaldi.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |