Washington DC (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) sedang "aktif mengejar" kapal tanker minyak di perairan internasional di lepas pantai dekat Venezuela, demikian menurut laporan sejumlah outlet berita AS pada Minggu (21/12).
"Penjaga Pantai AS sedang secara aktif mengejar sebuah kapal armada gelap yang dikenai sanksi dan merupakan bagian dari upaya Venezuela menghindari sanksi secara ilegal. Kapal tersebut mengibarkan bendera palsu dan berada di bawah perintah penyitaan yudisial," kata seorang pejabat AS kepada NBC News, seperti dilaporkan Xinhua, Senin.
Bloomberg News sebelumnya melaporkan pada Minggu yang sama bahwa kapal tanker bernama Bella 1 itu telah dinaiki oleh personel AS saat dalam perjalanan menuju Venezuela untuk memuat kargo. Laporan itu kemudian menyebutkan bahwa upaya pengejaran masih berlangsung.
Jika tertangkap, kapal tanker minyak itu akan menjadi kapal tanker minyak ketiga dalam waktu kurang dari dua pekan yang terkait dengan negara Amerika Selatan yang kaya minyak tersebut dan dicegat oleh AS.
Sehari sebelumnya, Penjaga Pantai AS menaiki kapal Centuries di lepas pantai Venezuela. Centuries merupakan kapal tanker super (supertanker) berbendera Panama yang tidak termasuk dalam daftar sanksi Washington.
Anna Kelly, juru bicara Gedung Putih, mengatakan di X bahwa minyak mentah di kapal Centuries berasal dari perusahaan minyak milik pemerintah Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), yang berada di bawah sanksi AS.
Pada 10 Desember, pasukan AS menyita tanker Skipper di dekat perairan Venezuela dan mengumumkan rencananya untuk menyita muatan minyak kapal tersebut.
Enam hari setelahnya, Presiden AS Donald Trump memerintahkan "blokade total dan menyeluruh" terhadap kapal-kapal tanker yang dikenai sanksi yang masuk ke atau keluar dari Venezuela. Trump juga mengumumkan bahwa pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah ditetapkan sebagai "organisasi teroris asing".
Menurut situs pemantau pengiriman minyak TankerTrackers.com, puluhan kapal tanker yang termasuk dalam daftar sanksi AS saat ini masih berada di perairan Venezuela. Ekspor minyak secara luas dipandang sebagai tulang punggung ekonomi Venezuela, yang menyumbang sebagian besar pendapatan luar negeri negara tersebut.
Venezuela menuduh Washington berupaya melakukan perubahan rezim dan ekspansi militer di Amerika Latin. Venezuela juga mengecam pencegatan kapal tanker minyak sebagai tindakan "pembajakan".
Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































