Medco E&P jaga produksi gas Blok Sumsel di 65 juta kaki kubik per hari

1 week ago 6

Muara Enim, Sumatera Selatan (ANTARA) - PT Medco E&P Indonesia optimis dapat menjaga produksi gas di Blok Sumatera Selatan (Blok Sumsel) pada level 65 juta standard kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD) hingga akhir tahun.

“(Tingkat produksi) kami akan bertahan di sekitar ini ya, 60-65 MMSCFD (hingga akhir 2025), tergantung serapan (dari konsumen),” ujar VP Operation Onshore Medco E&P Irfan Eka Wardhana menjawab pertanyaan ANTARA di Stasiun Pengumpul Minyak dan Gas Bumi Soka, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Minggu sore (19/10).

Ia mengatakan level produksi sebesar 65 MMSCFD tersebut telah tercapai sejak 17 Agustus lalu. Sementara jika dihitung rata-rata produksi sejak Januari hingga September 2025, pihaknya mampu memproduksi sekitar 53,6 standard kaki kubik gas per hari.

Lebih lanjut ia mengatakan jika seluruh produksi gas sebesar 65 MMSCFD tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, maka dapat mengaliri 80 juta rumah.

Namun, Irfan mengatakan tidak semua hasil produksi gas di Blok Sumatera Selatan (South Sumatera Block/SSB) didistribusikan untuk keperluan operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

Perusahaannya, menurut dia, juga bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai off-taker atau konsumen gas yang dihasilkan oleh blok tersebut.

VP Operation Onshore Medco E&P Irfan Eka Wardhana memaparkan data kinerja Stasiun Pengumpul Minyak dan Gas Bumi Soka di Musi Rawas, Sumatera Selatan, Minggu (19/10/2025). Medco E&P Indonesia optimis dapat menjaga produksi gas di South Sumatera Block pada level 65 juta standard kaki kubik per hari hingga akhir 2025. ANTARA/Uyu Septiyati Liman.

Irfan mengatakan bahwa tingkat produksi yang telah dicapai oleh pihaknya kini sudah melampaui target dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebesar 47,5 MMSCFD.

Produksi Medco E&P dari 16 stasiun di Blok Sumsel juga telah melampaui target APBN yang sebesar 45 MMSCFD.

Tidak hanya berfokus pada produksi, pihaknya juga mengoptimalkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca melalui berbagai inovasi produksi.

Hingga 2025, blok tersebut mampu mengurangi emisi gas sebesar 53,864 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e) per tahun atau setara dengan emisi yang dikeluarkan oleh sekitar 12 ribu mobil.

“Sejauh ini, kami sudah menurunkan hampir 55 ribu ton CO2 ekuivalen per tahun, di mana kalau setaranya, ini untuk ilustrasi ya, setara dengan emisi 12 ribu mobil setahun,” ujar Irfan Eka Wardhana.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan Syafei mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target produksi gas maupun lifting minyak bumi.

Ia menyatakan upaya tersebut sejalan dengan salah satu visi Asta Cita pemerintah, yakni mewujudkan ketahanan dan swasembada energi.

“Kami, SKK Migas, dan K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) terus melakukan koordinasi bersama seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun lembaga lainnya agar operasi hulu migas ini berjalan lancar,” kata Syafei.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |