Malnutrisi dapat membuat anak-anak berisiko terkena kanker

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Malnutrisi atau kekurangan gizi merupakan masalah utama dan dapat menimbulkan implikasi yang serius apabila menyangkut kesehatan anak-anak.

“Gizi buruk dan pemalsuan makanan berpotensi menyebabkan kanker melalui penekanan perbaikan DNA, peningkatan stres oksidatif, dan respons imun yang terganggu terhadap sel-sel kanker," kata direktur, hemato-onkologi dan transplantasi sumsum tulang, Rumah Sakit Super Spesialis BLK-Max ​​​​​​, Dr. Sanjeev Kumar Sharma dalam sebuah wawancara dengan HT Lifestyle sebagaimana dikutip dari Hindustan Times, Senin (3/3).

Sharma mengatakan malnutrisi dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak karena sistem tubuh mereka yang seharusnya berperan penting dalam mendeteksi dan membasmi prekursor potensial sel-sel kanker menjadi lemah.

Sistem kekebalan tubuh lebih lemah pada anak-anak yang kekurangan gizi, dan mereka cenderung lebih sering terinfeksi dan tidak dapat menyingkirkan sel-sel pra kanker.

Baca juga: Periksa kesehatan gratis bisa jadi solusi deteksi kanker pada anak

Baca juga: Kanker anak lebih sering ditemukan stadium akhir dibanding pada dewasa

EBV dan HPV adalah beberapa infeksi kronis yang dapat menyebabkan kanker pada anak-anak dari keluarga yang kekurangan gizi karena sistem kekebalan tubuh yang tertekan.

Malnutrisi juga menyebabkan anak kekurangan vitamin A, C, E, dan seng dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif yang dapat merusak DNA.

Radikal bebas membentuk mutasi dalam tubuh manusia, dan ketika tubuh tidak memiliki sarana untuk melawannya, radikal bebas dapat menyebabkan perkembangan kanker. Nutrisi yang cukup juga mendorong mekanisme perbaikan DNA, sehingga mencegah pembentukan mutasi genetik yang dapat menyebabkan pembentukan tumor.

Sharma menyebut kekurangan gizi juga mengubah efek hormon pertumbuhan dan metabolisme, yang dapat membuat individu rentan terhadap berbagai bentuk penyakit dan kanker. Diet rendah kalori dapat mengganggu sinyal faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1), yang terlibat dalam proliferasi dan diferensiasi sel. Jalur ini dapat dikaitkan dengan peningkatan kanker anak-anak.

Baca juga: Obesitas salah satu faktor tingkatkan risiko kanker anak

Anak-anak yang menderita kanker biasanya kekurangan gizi dan tidak mampu menjalani kemoterapi yang lama dan berat. Oleh karena itu, kekurangan gizi mengurangi kapasitas tubuh untuk pulih dari pengobatan kanker yang bersifat toksik, yang meningkatkan angka kematian dan menurunkan kemungkinan bertahan hidup," ujar dia.

Sharma pun memberikan kiat untuk melakukan pencegahan dan jenis intervensi yang perlu dilakukan agar anak-anak terhindar dari risiko malnutrisi.

Orang tua dianjurkan untuk memberikan asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup dan harus dicapai melalui intervensi gizi dini.

Pemeriksaan rutin pada anak juga diperlukan untuk mengidentifikasi tahap awal kekurangan gizi dan masalah kesehatan potensial lainnya.

Upaya lainnya yakni dengan meningkatkan inisiatif ketahanan pangan di daerah berpendapatan rendah dengan tujuan memperbaiki pola makan masyarakat, serta melakukan kampanye peningkatan kesadaran harus dilakukan agar masyarakat mengetahui dampak jangka panjang kekurangan gizi.

Baca juga: Deteksi dini kanker anak bisa menyelamatkan nyawa

Baca juga: Kenali gejala kanker pada anak

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |