Malaysia dan Indonesia kerja sama pendidikan teknikal dan vokasional

3 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Malaysia dan Indonesia melakukan penandatanganan Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat pendidikan teknikal dan vokasional (TVET).

“LoI ini ditujukan untuk mempromosikan produk pendidikan TVET dan mata pelajaran teknikal lainnya kepada pelajar dari Indonesia. Kita bekerja sama supaya sistem pendidikan melalui ekosistem teknikal ini dapat diberi peluang kepada pelajar Indonesia,” kata Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Ahmad Zahid Hamidi di Jakarta, Senin.

Dalam rangka kunjungan kerjanya selama tiga hari ke Indonesia pada 20-22 April, PM Ahmad telah menyaksikan dua penandatanganan Surat Pernyataan Minat. Pertama, LoI antara Universiti Kuala Lumpur (UniKL) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berfokus pada pengembangan program TVET dalam bentuk riset bersama, mobilitas mahasiswa, kemitraan industri, dukungan teknis, dan alih kredit.

Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Jakarta dalam membangun tenaga kerja terampil di bidang pembangunan infrastruktur, perencanaan kota, dan administrasi publik, selaras dengan visi Jakarta sebagai pusat ekonomi global.

Kedua, LoI antara UniKL dan Sumbar yang berfokus pada upaya memperkenalkan program Ulul Albab Hufaz TVET Minangkabau yang mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dan warisan budaya Minangkabau dalam pelatihan vokasional.

Kerja sama tersebut bertujuan untuk memberdayakan para Hafiz Al-Qur’an dengan keahlian teknikal dan keterampilan kewirausahaan, guna memenuhi kebutuhan industri lokal maupun global.

Wakil PM Ahmad menyampaikan bahwa kedua kerja sama selama lima tahun tersebut diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya akademik dan kapasitas riset UniKL yang didukung kebijakan pemerintah daerah serta jejaring industri di Indonesia.

“Kami juga menawarkan tempat-tempat untuk pelajar-pelajar Indonesia untuk belajar. Terutamanya di universitas yang dikenali sebagai MTUN (Malaysian Technical University Network), yaitu enam universitas yang menawarkan bidang teknik dan teknikal, bukan hanya untuk pelajar Malaysia tetapi juga pelajar tingkat internasional,” ucapnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, pada 2024, sebanyak 11.455 mahasiswa asal Indonesia sedang menempuh pendidikan tinggi di Malaysia.

Selain itu, data dari Education Malaysia Global Services (EMGS) juga menunjukkan peningkatan sebesar 28 persen dalam permohonan baru mahasiswa Indonesia ke Malaysia pada tahun 2024 berbanding pada 2023.

Melalui kerja sama tersebut, UniKL menargetkan untuk menarik 1.000 hingga 1.500 pendaftar dari Indonesia setiap tahun, dengan DKI Jakarta dan Sumatera Barat sebagai zona rekrutmen utama pada fase awal. Upaya tersebut sejalan dengan kebijakan Malaysia dalam mengekspor pendidikan dan mendorong mobilitas akademik di kawasan ASEAN.

Baca juga: Visit Malaysia 2026 incar kunjungan 4,7 juta wisatawan Indonesia

Baca juga: Menlu Sugiono apresiasi kemajuan negosiasi perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Indonesia dukung prioritas ekonomi pada Keketuaan Malaysia ASEAN 2025

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |