Malang (ANTARA) - Agenda tahunan Malang Fashion Week (MFW) 2025 digelar untuk mengangkat potensi ekonomi kreatif di daerah itu dengan melibatkan dan menampilkan karya 218 desainer pemula dari berbagai penjuru Nusantara.
Ajang fesyen terbesar di Malang Raya ini berlangsung pada 6 hingga 9 November 2025 di Malang City Point, Kota Malang, Jawa Timur.
"MFW pada tahun ini memasuki tahun ke delapan yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Malang berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Malang," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Febrina dalam pembukaan MFW 2025 di Malang City Point di Malang, Kamis.
MFW 2025 mengusung tema besar, yakni Vectra, yang menandai era baru industri fashion dengan mengeksplorasi teknologi Artificial Intelligence (AI), inovasi berkelanjutan, serta pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kreatif.
Febrina menyampaikan dukungan BI terhadap MFW merupakan bagian dari komitmen memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan digital di Malang Raya.
“Penerapan Al dan teknologi digital dalam fashion tidak hanya sebagai bentuk kreativitas baru, tetapi juga sebagai strategi penguatan ekonomi daerah,” ujarnya.
Menurutnya, integrasi desain berbasis AI dan data driven forecasting dapat mengurangi limbah industri sekaligus memperkuat komitmen Indonesia terhadap ekonomi hijau dan inovasi inklusif.
Selain melibatkan ratusan karya dari desainer pemula, MFW 2025 juga memberikan panggung bagi 98 desainer profesional, baik nasional maupun internasional, seperti Hayden Ng (Singapura), Phillip (Yogyakarta), dan Thet Su Waddy (Myanmar).
Dalam gelaran MFW 2025 yang berlangsung selama empat hari itu, ditargetkan jumlah pengunjung mencapai 11 ribu lebih.
Untuk memeriahkan agenda MFW tersebut, sejumlah kegiatan juga digelar, di antaranya Trend Forecasting Seminar, Fashion Design & Modelling Competition, Trunk Show Road to MFW, Kolaborasi UMKM x Designer, Fashion Talks, hingga Grand Show Malang Fashion Week 2025 yang menampilkan belasan model.
“Melalui kolaborasi antara UMKM dan desainer profesional, MFW 2025 membuka ruang bagi pelaku usaha untuk memperkuat branding, kualitas produk, serta konektivitas ke pasar nasional dan global,” ujarnya.
BI juga mendorong adopsi pembayaran digital dan QRIS bagi pelaku industri fesyen. Sejalan dengan agenda nasional untuk pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Tahun ini, MFW ditargetkan menggerakkan nilai ekonomi lebih dari Rp8 miliar, mencakup sektor fasyen, kuliner, akomodasi, dan pariwisata.
Febrina menegaskan Malang kini sejajar dengan Jakarta dan Yogyakarta sebagai salah satu dari tiga kota penyelenggara fashion week terbesar di Indonesia.
Melalui MFW, Febrina berharap potensi lokal bisa berkembang dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di sektor industri kreatif yang mampu menyerap tenaga kerja kreatif.
Baca juga: MFW angkat potensi ekonomi kreatif Malang Raya
Baca juga: Mahasiswa Universitas Negeri Malang pamer karya busana di IN2MF 2023
Baca juga: Malang Fashion and Food Festival mendongkrak kunjungan wisatawan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































