Solo (ANTARA) - Majelis Adat Kerajaan Nusantara berkomitmen menjaga tradisi Nusantara melalui keberadaan keraton yang hingga saat ini masih aktif di beberapa daerah.
Ketua Umum Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy S Wirabhumi di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan MAKN berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai adat dan tradisi Nusantara.
"Kami tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga menjadikannya relevan dalam kehidupan modern sebagai identitas bangsa yang membanggakan," katanya.
Baca juga: MAKN gelar FSBKN, promosikan budaya keraton untuk lestarikan budaya RI
Ia mengatakan bahwa sebagai organisasi yang menaungi kerajaan-kerajaan di Indonesia, MAKN memiliki tanggung jawab besar untuk mempromosikan budaya lokal di tingkat nasional dan internasional.
"Selama ini majelis tersebut sudah melaksanakan sejumlah program pelestarian adat, termasuk festival budaya, seminar edukasi, dan advokasi hukum adat," ujarnya.
Sementara itu, pada Musyawarah Agung Ke-2 MAKN di Solo, beberapa waktu lalu, MAKN kembali menjadikan Eddy S Wirabhumi sebagai Ketua Umum MAKN.
Baca juga: MAKN: Literasi dan ketertarikan masyarakat pada kerajaan masih rendah
Pemilihan tersebut berlangsung secara aklamasi yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS), pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, MAKN juga menegaskan komitmennya untuk terus mempererat hubungan antarkerajaan, memperkuat identitas budaya bangsa, dan memastikan warisan leluhur tetap hidup di tengah arus globalisasi.
"Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan pelestarian adat dan budaya Nusantara, serta memperkuat persatuan antarkerajaan di Indonesia," kata Eddy.
Ia juga mengajak seluruh raja yang tergabung dalam MAKN untuk berkontribusi pada negara.
Baca juga: 264 kerajaan dan lembaga adat ikuti Festival Adat Budaya Nusantara II
"Sudah saatnya kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar agar lebih dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024