Mahasiswa FTUI ciptakan Lengkongliu untuk hidupkan tradisi lokal

11 hours ago 3

Depok (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Team U berhasil menciptakan inovasi Lengkongliu, yakni instalasi bambu modular yang menghidupkan tradisi lokal melalui pengalaman visual dan kinetik.

Instalasi yang menggabungkan tradisi Bali dan Tiongkok ini berbasis performa yang mengoptimalkan bentuknya untuk merespons potensi lokasi serta memadukan simbolisme budaya dengan permainan artistik cahaya, bayangan, dan gerakan.

Dekan FTUI Prof Kemas Ridwan Kurniawan, di kampus UI Depok, Senin, mengatakan inovasi Team U dapat menumbuhkan kreativitas dan mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi desain arsitektur.

Tak hanya memenangi kompetisi, Lengkongliu akan direalisasikan di Guangzhou sebagai bagian dari pameran internasional The Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area and ASEAN International Colleges and Universities Construction Competition.

“Ke depan, instalasi ini diharapkan menjadi contoh penerapan arsitektur yang adaptif terhadap potensi lokasi sekaligus menginspirasi inovasi berbasis budaya,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan inovasi material untuk pesawat terbang

Lengkongliu dibuat dari bambu dan rotan yang diolah dengan teknik sambungan tradisional. Selain memanfaatkan kain, beton, dan baja untuk mendukung struktur dan estetika, layar Lengkongliu juga dirancang sebagai penangkap angin (wind catcher) yang mengarahkan angin untuk menggerakkan instalasi.

Lengkongliu memiliki tiga keunggulan utama, yakni desain berbasis performa yang mengoptimalkan potensi lingkungan seperti aliran angin; konsep berakar pada tradisi lokal Bali dan Tiongkok; serta sistem modular untuk mempermudah proses konstruksi yang menjadikannya efisien dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan lokasi.

Inovasi ini berhasil diciptakan oleh Tim U terdiri atas tujuh mahasiswa. Empat di antaranya berasal dari Jurusan Arsitektur, yakni Vine Novia Pakpahan, Jasmine Arindita Khalis A, Syahlaisa Afra Amani, dan Luqman Kamaludin; sementara tiga lainnya dari Jurusan Arsitektur Interior, yaitu Muhammad Izzudin Alqassam, Cecilia Grace Simamora, dan Laura Mellisa.

Berkat inovasi Lengkongliu, Team U berhasil meraih dua juara dalam ajang “2024 Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, Association of Southeast Asian Nations International Colleges and Universities Construction Competition”.

Kompetisi ini merupakan ajang konstruksi terbesar di Tiongkok yang telah berlangsung selama 23 tahun.

Baca juga: Mahasiswa UI kembangkan produk inovasi pelumas mesin

Mahasiswa arsitektur ditantang untuk merancang dan membuat paviliun seni inovatif dalam skala 1:1 menggunakan bambu sebagai bahan utama.

Tahap pertama kompetisi berlangsung secara terpisah di enam negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Guangzhou, Tiongkok.

Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh The School of Architecture at South China University of Technology dan Guangzhou Nansha Bird Park, Team U meraih Juara 1 untuk Indonesia Division dan Juara 2 di tingkat internasional.

Pengumuman tingkat regional Indonesia diadakan di Fakultas Teknik dan Perencanaan, Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa, Bali, pada 26 Oktober 2024, sedangkan pengumuman tingkat internasional dilaksanakan pada 16 Desember 2024.

Guru Besar Departemen Arsitektur FTUI Prof Ir Antony Sihombing mengatakan mahasiswa Arsitektur FTUI sudah terbiasa dan terlatih membuat konsep perencanaan dan perancangan.

Saat ini para mahasiswa sedang mengikuti studio terakhir, yakni Studio Perancangan Arsitektur 5, sehingga sudah berpengalaman.

Baca juga: Tiga inovasi mahasiswa UI raih penghargaan di NUS Medical Challange

“Selama kuliah tujuh semester, mahasiswa belajar metode perancangan, sehingga saat membuat inovasi Lengkongliu, mereka lebih mudah tune in dan cepat membuat konsep yang sesuai. Rancangan mereka kontekstual antara material bambu dan unsur angin, kemudian dibangun dengan skala 1:1 di China,” kata Prof Antony.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |