Jakarta (ANTARA) - Bupati Indramayu, Jawa Barat, Lucky Hakim menyatakan bahwa program 100 hari kerja pertamanya akan fokus pada pembenahan birokrasi dan peningkatan kesejahteraan petani serta nelayan.
"Alhamdulillah, saya bersama Wakil Bupati Indramayu juga sudah mengobrol soal 100 hari kerja pertama. Pertama, kita benahi dulu ya birokrasinya. Mesin untuk bekerja itu kita benahi," ujar Lucky usai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Lucky Hakim mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati Indramayu Syaefudin telah merancang langkah awal untuk memperbaiki sistem pemerintahan di Indramayu, terutama terkait kekosongan jabatan strategis.
Saat ini, terdapat 17 posisi kepala dinas dan 132 jabatan yang kosong, serta penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai, seperti dokter yang ditempatkan di Satpol Pamong Praja.
Lucky menekankan bahwa pembenahan birokrasi menjadi prioritas utama karena birokrasi yang baik adalah "pipa" yang akan menyalurkan program-program pemerintah kepada masyarakat.
"Itu sudah terlalu aneh, itu harus dibenahi dulu. Kalau kita mau menyalurkan sesuatu ke bawah, pipanya harus benar. Kita benahi pipanya dulu," katanya.
Baca juga: Pemkab Indramayu sebut produksi padi capai 1,7 Juta ton pada 2024
Lucky mengatakan fokus lainnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan yang mencakup 70 persen jumlah penduduk Indramayu.
Dia menyatakan akan melakukan program intensifikasi dan modernisasi pertanian, termasuk memastikan petani dapat mengakses air, pupuk, dan harga gabah yang stabil.
"Harga gabahnya kita juga intervensi, pemerintah dengan BUMD-nya intervensi supaya harga gabah jangan jeblok karena kasihan kalau harga gabah jeblok, petaninya nggak punya tabungan, cuma bisa buat bayar utang saja," ujarnya.
Pria yang dikenal lewat profesinya sebagai artis itu juga menyoroti masalah kemiskinan dan pendidikan di Indramayu.
Meski memiliki tanah subur, kekayaan mineral, minyak, gas, dan hasil laut yang melimpah, Indramayu dinilai masih menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk miskin tertinggi.
Dia menyebut bahwa rata-rata lama anak-anak bersekolah di Indramayu hanya 6,3 tahun, yang berarti banyak anak hanya lulus SD dan tidak melanjutkan ke jenjang SMP.
Baca juga: Pemkab Indramayu sediakan 4.400 ha lahan untuk program agroforestri
Lucky berencana meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan memperbaiki sistem pendidikan dan gizi anak-anak, terutama dari keluarga petani dan nelayan.
"Jadi cuma lulus SD sudah tidak sampai SMP. Itu harus kita benahi. Pendidikannya harus baik sehingga IPM-nya bisa meningkat," kata dia.
Disinggung mengenai kebijakan efisiensi anggaran, Lucky menegaskan mendukung hal tersebut.
Dia menilai selama ini terlalu banyak anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan, seperti FGD, kunjungan, dan seminar, yang dinilai kurang efektif.
Menurutnya, anggaran dari kegiatan tersebut bisa dialokasikan untuk hal-hal lain yang lebih konkrit, seperti perbaikan infrastruktur sekolah dan jalan yang rusak, serta peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil untuk mengatasi gizi buruk atau stunting.
"Karena ketika sehebat apa pun materi yang kita masukkan, kalau otak anaknya tidak mencerna protein dengan baik, tidak makan protein, maka akan tidak bisa mencerna. Jadi, anak-anak Indonesia itu harus cerdas dulu. Otaknya harus kapasitasnya mampu untuk menampung materi yang masuk," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik serentak 961 kepala daerah/wakil kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Segini total kekayaan Lucky Hakim Calon Bupati Indramayu menurut LHKPN
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025