Manado (ANTARA) - Ketua Subkomisi Apresiasi dan Promosi Lembaga Sensor Film (LSF), Gustav Aulia mengatakan LSF berperan melindungi masyarakat dari film-film mengandung adegan-adegan yang tidak sesuai norma serta dari hal-hal yang dapat menimbulkan dampak negatif.
"Anak-anak yang merupakan bagian dari masyarakat wajib dijaga agar mereka tidak menonton film yang tidak sesuai dengan klasifikasi usianya," katanya Gustav pada acara 'Literasi dan Edukasi Hukum Bidang Perfilman dan Penyensoran' di Manado, Kamis.
Hal tersebut menurut dia, dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak yang menontonnya.
Lembaga Sensor Film dalam melakukan penelitian dan penilaian terhadap film yang disensorkan selalu berpedoman pada acuan utama yakni tema, nuansa, dan konteks.
Baca juga: LSF: Penyensoran film bagian dari edukasi publik
"Dengan acuan ini maka film akan diberikan penggolongan usia yang sesuai, sehingga dapat menjadi panduan bagi penonton.”
Selanjutnya, dosen Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Stefan Obadja Voges menambahkan bahwa hukum berupaya menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan perlindungan kepentingan publik melalui regulasi isi media.
"LSF akan menjadi alat kontrol sosial terhadap konten film," katanya menjelaskan.
Kapokja Perijinan/Pamong Budaya Direktorat FMS Kementerian Kebudayan, Soleh Artiawan menyebutkan, tujuan adanya perizinan film untuk menjamin pelaksanaan produksi film sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Baca juga: LSF komitmen lindungi masyarakat melalui penyensoran bertanggung jawab
Baca juga: LSF bangkitkan film lokal berbahasa daerah
Selain itu, menjaga nilai budaya/norma sosial/serta keamanan nasional, dan mendukung perkembangan ekosistem perfilman nasional.
Acara 'Literasi dan Edukasi Hukum Bidang Perfilman dan Penyensoran' yang digelar di Manado tersebut merupakan bagian dari rangkaian roadshow literasi yang dilakukan LSF ke berbagai daerah di Indonesia guna memperluas jangkauan edukasi hukum di bidang perfilman.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.