LLDikti IX: 25 perguruan tinggi belum terakreditasi BAN PT

3 months ago 58

Makassar (ANTARA) - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Dr Andi Lukman menyebutkan sebanyak 25 kampus di wilayah kerjanya belum terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN PT).

Dr Lukman di Makassar, Selasa, mengatakan pihaknya terus berkomitmen memfasilitasi setiap kampus di wilayah IX yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sulselbatra) agar bisa mendapatkan akreditasi dari BAN PT.

"Memang ada perguruan tinggi yang baru bergabung dengan LLDikti dan ada pula beberapa kampus yang sedang sakit sehingga perlu dorongan agar bisa mendapatkan akreditasi," ujarnya pada sosialisasi instrumen akreditasi perguruan tinggi 4.0 dan aplikasi SAPTO 2.0 BAN PT di Aula Al Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI).

LLDikti IX, kata dia, akan terus berupaya membantu tata kelola, kolaborasi hingga mendampingi setiap perguruan tinggi di wilayah itu untuk mengurus proses akreditasi BAN PT.

Baca juga: LLDikti XIV: 178 prodi universitas negeri Tanah Papua terakreditasi

Apalagi, kata dia, saat ini sudah tersedia aplikasi SAPTO 2.0 (Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online versi 2.0) yang telah diluncurkan BAN PT dengan tujuan agar semakin mempermudah kampus dan prosesnya juga lebih akurat.

"Harapan kita semua di wilayah IX, bagaimana mengimplementasikan instrumen akreditasi 4.0 dan aplikasi SAPTO 2.0 dalam menjamin mutu pendidikan perguruan tinggi," katanya.

Direktur Dewan Eksekutif BAN PT Prof Dr Ari Purbayanto menjelaskan sosialisasi ini menjadi momentum strategis bagi perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia, untuk memahami arah baru dalam sistem akreditasi nasional.

“Akreditasi kini tidak hanya sebatas penilaian administratif, melainkan juga mencerminkan mutu dan daya saing institusi di era Revolusi Industri 4.0,” ucapnya.

Ia mengemukakan salah satu isu utama yang dibahas dalam kegiatan ini adalah transformasi sistem penilaian akreditasi menuju paradigma 4.0, dengan memperkuat pendekatan berbasis data kuantitatif melalui platform Sapto 2.0.

Baca juga: LLDikti dorong kampus ciptakan solusi berkelanjutan bagi masyarakat

“Aplikasi ini memungkinkan proses akreditasi lebih cepat, transparan, dan efisien,” ucapnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |