Legislator dorong sumber dana untuk MBG termasuk anggaran stunting

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan perlunya sumber-sumber dana untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk mendorong pengalihan penggunaan anggaran program percepatan penurunan stunting, karena program MBG memerlukan anggaran yang besar.

"Memang anggaran ini pasti besar, karena itu kami mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) tidak berjalan sendiri. Bisa disinergikan dengan Kemenkes, sehingga sebagian pendanaan dari BGN bisa mengambil dari Kemenkes," kata Edy Wuryanto dalam diskusi media bertajuk "Peran Penting Susu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG)", di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Istana: Penggunaan dana zakat untuk Program MBG tak tepat

Yang kedua, katanya, dari BKKBN. Anggaran stunting besar sekali, bahkan dulu ada intervensi spesifik, ada intervensi sensitif. "(Anggaran) intervensi sensitif besar sekali, ratusan triliun rupiah. Maka difokuskan sekarang semua melalui satu pintu di dapur (SPPG), sehingga tepat sasaran," kata Edy Wuryanto.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan juga mendukung wacana pemanfaatan dana zakat untuk MBG.

"Termasuk BUMN yang punya dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) daripada CSR-nya lari kemana-mana, kita harus kampanyekan CSR ini digunakan untuk mendukung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk dana-dana filantropi dari perusahaan, dari yayasan-yayasan keagamaan, dari sumber apapun. Masyarakat kita itu kan dermawan, suka memberi," kata Edy Wuryanto.

Sebelumnya, usulan terkait pemanfaatan dana zakat untuk MBG disampaikan oleh Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (14/1).

Baca juga: BGN fokus maksimalkan Rp71 triliun untuk MBG di tengah usul dana zakat

Baca juga: Istana benarkan masih ada pelaksanaan MBG pakai dana pribadi Presiden

Dana zakat itu dikumpulkan dari masyarakat untuk memaksimalkan implementasi Program MBG.

"Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong-royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |