Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Timnas Indonesia Johannis Winar menegaskan bahwa timnya harus menjadi lebih kuat dan cepat untuk bisa bersaing di level internasional, usai mengakhiri Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 tanpa kemenangan.
Tim Nasional Bola Basket Indonesia menutup perjalanan di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 tanpa kemenangan setelah kalah 63-90 dari Korea Selatan di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu.
"Di permainan internasional, fisik sangat penting. Kita harus bisa bersaing dengan mereka, itulah mengapa kita membutuhkan pemain yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih cepat," kata Johannis Winar.
Pelatih yang akrab disapa Coach Ahang itu menekankan bahwa timnas tidak memiliki banyak waktu untuk persiapan, mengingat satu bulan setelah IBL mereka harus bermain di Indonesia Cup. Ia menjelaskan bahwa tidak ada cukup waktu untuk membangun otot atau meningkatkan kelincahan, sehingga tantangan utama bagi tim pelatih adalah mencari cara agar para pemain menjadi lebih besar, lebih cepat, dan lebih kuat.
Ahang juga menyoroti pentingnya kompetisi ini bagi kebanggaan Indonesia. Ia menyatakan bahwa perjuangan timnas bukan sekadar tentang basket, melainkan juga tentang harga diri bangsa.
Baca juga: Kalah dari Korsel, Indonesia akhiri kualifikasi FIBA Asia tanpa menang
Baca juga: Coach Ahang soroti start lambat timnas basket lawan Korsel
Indonesia mengawali laga dengan baik dan mampu mengimbangi permainan Korea Selatan di kuarter pertama, hanya tertinggal tujuh poin dengan skor 17-24. Namun, tim mulai kehilangan momentum di kuarter kedua ketika hanya mencetak tujuh poin, sementara lawan mengemas 25 poin. Situasi ini membuat Korea Selatan semakin nyaman mengendalikan jalannya pertandingan.
Selepas turun minum, Indonesia menunjukkan peningkatan dan mampu bersaing lebih ketat. Pada kuarter ketiga, timnas hanya kalah tipis 23-24 dan di kuarter keempat 16-17. Beberapa pemain seperti Abraham Damar Grahita, Yudha Saputera, dan Muhamad Arighi tampil agresif dengan mencetak poin penting.
Meski demikian, Johannis menekankan bahwa tim harus memulai pertandingan dengan lebih agresif sejak awal. "Kami sebenarnya mampu bersaing, tetapi perlu memulai lebih cepat. Jika melihat kuarter ketiga dan keempat, kami bisa memberikan perlawanan yang lebih baik," tambahnya.
Dalam pertandingan ini, Abraham Damar Grahita menjadi pencetak angka terbanyak bagi Indonesia dengan 13 poin, diikuti oleh Muhamad Arighi dengan 11 poin dan Julian Chalias yang mencetak 10 poin. Yudha Saputera mencatatkan sembilan assist meski hanya menyumbang enam poin, sedangkan pemain naturalisasi Lester Prosper lebih berkontribusi di bawah ring dengan enam poin dan 10 rebound.
Sementara dari tim lawan, seluruh pemain Korea Selatan berhasil mencetak angka dengan distribusi poin yang merata. Woosuk Lee menjadi pencetak angka terbanyak dengan 13 poin, diikuti oleh Yongjun An, Seonghyun Lee, dan Yungi Ha yang masing-masing mencetak 10 poin.
Dengan hasil ini, Indonesia menutup Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 tanpa kemenangan (0-6) dan finis di posisi terbawah Grup A, di bawah Australia (6-0), Korea Selatan (4-2), dan Thailand (2-4).
Baca juga: Fan: Terima kasih timnas sudah berjuang di kualifikasi FIBA Asia Cup
Baca juga: Abraham Damar: "Turnover" jadi PR Timnas Indonesia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025