Abraham Damar: "Turnover" jadi PR Timnas Indonesia

4 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kapten Tim Nasional Bola Basket Indonesia Abraham Damar Grahita menilai ada banyak permainan yang bisa diperbaiki, terutama dalam mengurangi jumlah turnover, setelah timnya kalah 63-90 dari Korea Selatan di Indonesia Arena, Minggu.

Indonesia menutup perjalanan di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 dengan kekalahan sekaligus tanpa meraih satu kemenangan pun dari enam laga.

"Ya kayaknya kita bisa main lebih baik. Tapi ya 29 turnover memang harusnya sesuatu yang bisa kita perbaiki dan kita antisipasi lebih lagi. Kita main di level ini. Kalau tentang jalannya game, ya PR yang saya lihat ada di turnover," ujar Abraham seusai pertandingan.

Indonesia memang mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan pertahanan Korea Selatan, terutama di kuarter kedua ketika hanya mencetak tujuh poin, sementara lawan mencetak 25 poin. Hal itu menjadi titik balik bagi tim tamu untuk menguasai jalannya pertandingan.

Meski menyoroti masalah turnover, Abraham tetap memberikan kredit kepada tim pelatih, dipimpin pelatih kepala Johannis "Ahang" Winar, yang dinilainya telah menjalankan rotasi pemain dengan baik.

"Kredit untuk Coach Ahang dan tim pelatih. Saya rasa tim pelatih melakukan rotasi pemain dengan baik. Dengan rotasi yang lebih baik saya merasa bahwa kita bisa melakukan defend yang lebih baik, move the ball lebih baik," lanjutnya.

Abraham menilai bahwa rotasi pemain yang diterapkan tim pelatih memberikan dampak positif bagi permainan tim. Menurutnya, dengan rotasi yang lebih efektif, tim bisa bertahan lebih baik, menggerakkan bola dengan lebih lancar, serta menutup celah di pertahanan secara kolektif.

Baca juga: Kalah dari Korsel, Indonesia akhiri kualifikasi FIBA Asia tanpa menang

Baca juga: Coach Ahang soroti start lambat timnas basket lawan Korsel

Kepala Pelatih Timnas Indonesia, Johannis Winar, sebelumnya juga menyoroti performa tim yang kurang agresif di awal pertandingan. Menurutnya, tim sebenarnya mampu bersaing dengan Korea Selatan, terbukti dengan perolehan skor di kuarter ketiga (23-24) dan kuarter keempat (16-17) yang tidak terlalu jauh.

"Kami membahas bagaimana gaya bermain Korea yang agresif, dan saya katakan kepada para pemain bahwa kami harus memulai dengan kuat sejak awal," ujar Johannis.

Namun, timnas justru kehilangan ritme permainan di dua kuarter awal. "Saat kuarter ketiga dan keempat, kami bisa bersaing. Ini menunjukkan bahwa kami sebenarnya bisa, hanya perlu memulai lebih cepat," tambahnya.

Dalam pertandingan ini, Abraham Damar Grahita memimpin perolehan poin Indonesia dengan 13 angka, disusul Muhamad Arighi dengan 11 poin dan Julian Chalias yang mencetak 10 poin. Sementara dari Korea Selatan, Woosuk Lee menjadi pencetak angka terbanyak dengan 13 poin, diikuti oleh Yongjun An, Seonghyun Lee, dan Yungi Ha yang masing-masing mencetak 10 poin.

Dengan hasil ini, Indonesia menutup kualifikasi tanpa kemenangan (0-6) dan berada di dasar klasemen Grup A, yang dipuncaki oleh Australia (6-0), diikuti oleh Korea Selatan (4-2) dan Thailand (2-4).

Baca juga: Fan: Terima kasih timnas sudah berjuang di kualifikasi FIBA Asia Cup

Baca juga: Timnas 3x3 putri bersiap untuk FIBA 3X3 Women’s Asia Cup 2025

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |