Lapangan mini FIFA Arena akan dirawat dan dikelola komunitas

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pentingnya perawatan jangka panjang terhadap dua lapangan mini bantuan FIFA atau FIFA Arena yang baru saja diresmikan di Indonesia.

“Kita sering bangun infrastruktur, tapi tidak dirawat. Sayang, karena ini lapangan berstandar FIFA,” ujar Erick saat ditemui di lapangan mini FIFA Arena di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa.

“Kalau tidak dijaga, lima tahun lagi bisa rusak. Padahal FIFA akan membangun hingga seribu lapangan di dunia, kita harus tunjukkan keseriusan menjaga yang sudah ada.”

Erick menambahkan bahwa pola pengelolaan ke depan akan melibatkan komunitas-komunitas lokal dengan dukungan dari PSSI dan pemerintah daerah. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan berkelanjutan.

“Pengelolaan akan diserahkan ke pihak-pihak yang bisa bertanggung jawab, baik klub, swasta, atau komunitas. Tujuannya agar fasilitas ini hidup dan terus dimanfaatkan,” tegasnya.

Baca juga: Erick Thohir: FIFA Arena jadi sarana pembinaan generasi muda

Lapangan mini ini merupakan bagian dari program global FIFA yang menargetkan pembangunan 1.000 lapangan di berbagai negara. Indonesia menjadi satu dari 11 negara penerima dan Erick berharap akan ada lebih banyak lapangan serupa ke depan.

Selain untuk menunjang olahraga, ia menilai lapangan ini juga punya fungsi sosial penting dalam membentuk karakter generasi muda di perkotaan.

“Lapangan jadi ruang sosial. Anak-anak bisa tumbuh dengan karakter sportif, bukan keras kepala,” katanya.

PSSI bersama pemerintah akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memastikan fasilitas-fasilitas ini dapat menjadi titik awal pembinaan sepak bola dari akar rumput. Selain di Ciputat, pada Selasa (6/5), Erick juga akan meresmikan lapangan serupa di Jakarta.

Baca juga: Persib Bandung juara Liga 1

Baca juga: Erick Thohir tak ingin jabatan Ketum PSSI dijabat seumur hidup

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |